3.3 C
New York
19/01/2025
Aktual

Boeing Ciptakan Ponsel Otomatis Nonaktif Bila Disalahgunakan

NEW YORK — Produsen pesawat Boeing Co. berhasil menciptakan telepon seluler cerdas yang otomatis menonaktifkan seluruh fungsinya bila disalahgunakan orang lain.  Ponsel canggih ini disebut Boeing Black Smartphone.

Selain menonaktifkan fungsi panggilan, upaya untuk membuka lapisan pembungkusnya membuat ponsel otomatis menghapus semua data sehingga ponsel tak dapat beroperasi.  Peluncuran ponsel cerdas yang canggih ini membuktikan tekad produsen pesawat yang berpusat di Chicago untuk memperlebar sayapnya hingga ke sektor komunikasi.

Boeing  Co dikenal sebagai produsen terbaik untuk pesawat komersil dan jet tempur.  Keberadaan ponsel semacam ini diharapkan dapat mencegah kerusakan hubungan diplomasi antara Washington dan Ukraina akibat panggilan telepon yang disadap.  Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika dan duta besar AS untuk Ukraina diduga telah menggunakan ponsel yang telah dibuka sandinya saat mengabarkan  tentang perkembangan politik di Ukraina sehingga bocoran itu diketahui publik.

Produk ponsel keluaran Boeing ini ditujukan untuk badan pemerintah dan kontraktor yang ingin merahasiakan komunikasi dan mengamankan data, ujar sumber Boeing kepada  Komisi Komunikasi Federal Amerika (FCC).

Dibuat di Amerika, ponsel ini menggunakan sistem operasional Android dari Google Inc.  Dengan ukuran 5,3 x 2,7 inci (13,2 x 6,9 sentimeter), ponsel ini sedikit lebih besar ketimbang iPhone. Boeing Black Smartphone menggunakan dua kartu SIM untuk  memudahkan akses ke beberapa jaringan operator ketimbang hanya satu jaringan saja seperti pada kebanyakan ponsel.

Mengenai fitur keamanan ponsel, Boeing hanya merilis beberapa rincian tentang operator jaringan nirkabel atau produsen yang menjadi mitra kerja sama. Boeing juga tidak menyebutkan tentang harga atau tanggal penjualan ponsel di pasaran. Namun begitu, mereka mulai menawarkan produknya ke beberapa calon konsumen.

Situs website Boeing hanya menyebutkan produknya dapat dikonfigurasi untuk berkoneksi dengan sensor biometrik atau satelit. Kelebihan lainnya adalah keberadaan fitur yang memungkinkan penambahan tenaga batere atau penggunaan tenaga surya.  Ponsel ini dapat beroperasi pada band frekuensi WCDMA, GSM, dan LTE serta dilengkapi dengan konektivitas WiFi dan Bluetooth.  Perusahaan sedang mengembangkan ponsel ini dalam waktu 36 bulan, ujar jubir Boeing, Rebecca Yeamans.

“Kami melihat sebuah kebutuhan untuk konsumen kami pada pangsa pasar tertentu yang dapat dipenuhi Boeing dengan produk teknologinya,” ujar Yeamans.  Sebuah sampel kontrak pembelian yang diserahkan ke FCC menyebutkan ponsel ini akan dijual langsung oleh Boeing atau agennya.  Menurut Yeamans, Boeing telah memadukan para pakar insinyurnya dengan pakar lain yang belum lama ini bergabung dengan Boeing melalui akuisisi yang termasuk Argon ST  Inc, Digital Receiver Technology Inc, Kestrel Enterprises Inc, Ravenwing Inc, dan Solutions Made Simple Inc.(arabnews/meidia)

Leave a Comment