JAKARTA (Pos Sore) — Kehadiran perpustakaan mendorong bermunculannya para pengusaha UKM di daerah-daerah. Dari perpustakaan pula, banyak orang yang merasakan manfaatnya.
Mulai dari keilmuan, penelitian, pelestarian budaya, praktisi hingga informasi dan rekreasi positif untuk mendukung dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, terutama skala kecil-menengah (UKM).
“Melalui dukungan TI di perpustaan ini para pengusaha UKM bisa mengakses pengetahuan dan sharing informasi tentang pasar, produksi, dan manajemen, serta permodalan. Banyak brand UKM yang sukses setelah bersentuhan langsung dengan intermet,” kata Mahmud Yunus, pemerhati UKM, di Jakarta, Senin (17/3).
Sanikem, wirausahawan batik lurik asal Yogyakarta, bisa menjadi salah satu contoh sukses yang memanfaatkan perpustakaan. Awalnya ia hanya menyambi membuat batik lurik saja. Dalam sehari hanya membuat lima potong batik.
Perempuan berusia 39 tahun ini pun pusing harus memasarkan hasil batiknya ke mana lagi. Beruntung ada pustakawan yang mengajaknya untuk bertandang ke perpustakaan. Seumur-umur lulusan kelas dua SMP ini baru memegang layar komputer ketika memasuki perpustakaan Sukoharjo.
Kini, Sanikem lancar mengunggah foto lurik bikinannya di laman facebook dan memasarkan secara online. Penjualan online membuatnya kebanjiran order. Jika tadinya dia hanya membuat lima lurik namun setelah kenal facebook setiap minggunya orderan bisa lebih dari 150 batik.
Pesanan tidak hanya datang dari Sukoharjo, namun dari Kalimantan, Sumatera, Jakarta dan Jawa Barat. (tety)