JAKARTA (Pos Sore) — Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Budhi Setyanto,Kementerian Perindustrian pengembangan kawaswan industri harus gencar bagaikan mal agar cepat merangsang dunia usaha masuk ke dalamnya.
“Analogi pengembangan kawasan industri harus seperti membangun mall.Sehigga perusahaan kecil maupun besar tertarik masuk ke dalam dan berusaha,” ungkapnya, Jumat (14/2/).
Laiknya pengembangan pusat bisnis dan mall,kata Budhi, pengelola lazimnya akan menarik tenant besar agar perushaqan skala menengah kecil juga tertarik masuk beraktifitas di lokasi itu.
“Maka pemerintah perlu turun tangan bangun kawasan industri di luar Jawa.”
Akan halnya pengembangan kawasan industri, di mana industri-industri besar perlu ditarik masuk lebih dulu agar vendor-vendor kecil mau berinvestasi mendirikan pabrik di kawasan itu.
Apalagi sejak 2008, kawasan industrimasih terfokus berada di Pulau Jawa.Sementara di luar Pulau Jawa baru mencapai 29 persen hingga 2013. “Perlu didorong pengembangan ke luar agar berkontribusi signifikan. Kita targetkan 15 tahun mendatang kawasan industri luar Jawa bisa tumbuh hingga 40 persen.”
Karena kawasan industri sebagai penentudalam menyumbang ekspor, berkontribusi menambah nilai investasi, serta memberikan pendapatan kepada negara,tentunya harus mendapat perhatian khusus.
Mengingat lahan di Jawa makin terbatas, makanya harus ada terobosan keluar Jawa.Harga lahan juga semakin mahal dan memberatkan investor.
Sedangkan di luar Jawa infrastruktur masih terbatas, SDM terbatas, dan menyebabkan sektor swasta kurang berminat membangun kawasan industri di luar Pulau Jawa.
“Maka pemerintah perlu turun tangan bangun kawasan industri di luar Jawa. Untungnya di dalam UU Perindustrian ada satu ayat yang menyatakan pemerintah melalui Kemenperin bisa melakukan intervensi langsung dalam pengembangan kawasan industri, jika diperlukan. Ini mudah-mudahan dapat dukungan.” (fitri)