-1.4 C
New York
11/02/2025
Opini

BADEN POWELL GETARKAN DUNIA

Oleh Prof. Dr. Haryono Suyono
SEJAK kecil saya selalu diingatkan oleh pembimbing Kepanduan saya akan nama besar Lord Baden Powell. Beliau adalah seorang  Jenderal dari Inggris yang begitu kembali ke tanah airnya dari tugas militer di Afrika Selatan merasa prihatin, para orang
tua sibuk mengikuti revolusi industri yang sedang marak. Para orang tua bekerja di sektor industri dengan bersaing, saling unggul mengunguli untuk memperoleh kesempatan kerja dan upah yang tinggi. Mereka makin tidak peduli persahabatan, kepercayaan pada teman sejawatnya dan mudah meninggalkan anak-anak kurang terurus. Anak-anak bermain di rumah tanpa orang tua, tidak lagi ceria bermain dengan alam sekitarnya.

Kecintaan anak-anak terhadap keindahan alam makin kabur karena orang tua yang bekerja di bidang industri sudah sangat sibuk
menghasilkan produksi yang bisa melipat secara spektakuler, dan mampu menjangkau kawasan dunia sebagai komoditas
perdagangan yang menguntungkan. Anak-anak remaja tidak lagi pergi bermain di alam bebas, lebih-lebih mereka yang tinggal di
kota yang banyak usaha industri yang menjanjikan dan memberikan kemakmuran pribadi yang menguntungkan.

Keprihatinan itu dicoba dihentikan oleh Baden Powell dengan mengajak anak-anak remaja berhimpun dalam gerakan scouting atau  dikenal sebagai Gerakan Kepanduan, yang memfalisitasi anak-anak remaja sebagai peserta didik dalam kelompok- kelompok kecil  yang dinamis. Dalam kelompok-kelompok kecil itu setiap anak mendapat kesempatan berlatih kepemimpinan melalui cara bergilir sehingga setiap anak bisa meningkatkan kepercayaan dirinya untuk tampil sebagai pemimpin. Kelompok kecil memungkinkan setiap anak dengan cepat mendapat giliran menjadi pemimpin, atau yang dipimpin, sehingga kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap dan dari teman-temannya dapat ditumbuhkan.

Apabila ada seseorang lagi tumbuh menjadi pemimpin, maka kelompok kecil  itu dipecah memperluas membentuk kelompok lainnya. Tumbuhlah gerakan yang makin meluas dan makin membesar. Sebagai syarat kepemimpinan, kepercayaan diri dan terhadap atau dari teman-temannya itu menjadi syarat yang utama.

Disamping itu, karena organisasi scouting terdiri dari kelompok-kelompok kecil, kepercayaan terhadap organisasi menjadi
kuat sehingga organisasi kepanduan yang dikembangkan oleh Lord Baden Powell cepat tumbuh dan menyebar ke beberapa negara  sebagai gerakan dengan kepemimpinan yang digembleng dengan kuat dalam kelompoknya. Dengan berlandaskan pada ajakan yang intens untuk belajar dan bergembira bersama alam, Baden Powell memfasilitasi anak remaja Inggris kembali mencintai alam dan sebanyak mungkin belajar bersama alam.

Pengalamannya yang ganas di Afrika Selatan  mengajarkan bahwa alam sesungguhnya memberikan segalanya dan tidak boleh diabaikan, apalagi dilupakan. Oleh karena itu  Baden Powell “ngemong” (istilah Ki Hadjar Dewantara)  anak didiknya bergulat dengan alam, dengan segala keahlian dan kemahiran bersahabat dengan alam melalui upaya pembentukan kepribadian yang unggul. Baden Powell berhasil memfalitasi anak  remaja Inggris yang orang tuanya bekerja sebagai buruh atau karyawan industri kembali ke alam dan mencintainya.

Dalam kesempatan memperingati kelahiran Lord Baden Powell, Hipprada yang umumnya beranggota pandu dan pramuka yang usianya  melebihi 25 tahun, terpanggil mengajak Kwarnas Pramuka menjadikan tahun 2014 sebagai momentum Kebangkitan Kembali Gerakan Pramuka di Indonesia. Maksud ini telah disampaikan kepada Ketua terpilihnya Dr. Adyaksa Dauld dan Menko Kesra, sebagai wakil  pemerintah yang membina Gerakan Pramuka. Dalam Rapat Pleno Pengurus Hipprada minggu lalu, disepakati tiga program yang  dimaksudkan untuk mengawal dan membantu pengurus pusat Kwarnas Pramuka sebagai berikut.

Pertama, dilakukan konsolidasi pengurus pusat dan daerah Hipprada di seluruh Indonesia untuk sinkronisasi program dan kegiatan yang mengarah pada dukungan untuk pembudayaan jiwa dan semangat kepanduan atau kepramukaan. Konsolidasi ini
mengutamakan inventarisasi tenaga senior yang bisa diperbantukan pada gerakan Pramuka menyusun pendamping untuk
meningkatkan mutu Gerakan Pramuka di semua tingkatan.

Program yang kedua diarahkan mengajak tenaga senior menjadi mitra Gerakan Pramuka dalam mempersiapkan tenaga pelatih dan  membantu pelatihan Pembina atau Pemberdayaan Gerakan di segala lapisan agar pertambahan anggota Pramuka berlangsung sebagai  gerakan yang tumbuh secara sukarela dan kualitasnya terjamin.

Dan yang ketiga, karena anggota Hipprada berada dimana-mana, bekerja dalam segala bidang, akan dikembangkan program dan
kegiatan kemasyarakatan untuk membudayakan falsafah dan prinsip-prinsip kepanduan secara luas di masyarakat. Gerakan
Pramuka bangkit kembali ikut menjiwai pembangunan yang gegap gempita dan diikuti dengan rasa gembira oleh seluruh anak
bangsa. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum Hipprada, www.haryono.com).

Leave a Comment