JAKARTA (Pos Sore) — Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan mengajukan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, terkait adanya beberapa pergeseran dalam asumsi makro yang telah ditetapkan.
Jika diperlukan, revisi APBN akan dilakukan paling cepat pada Mei 2014 atau setelah Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif, kata Menkeu Chatib Basri, Jumat (21/2).
“Jika diperlukan APBN-P (APBN Perubahan) paling cepat Mei (2014), karena ada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) baru kan pada Mei,” papar menkeu seperti dikutip mof.go.id.
Dijelaskannya, berdasarkan pengamatan terkini, outlook asumsi APBN 2014 mengalami pergeseran dibandingkan pagu yang telah ditetapkan, dengan dua asumsi yang mengalami pergeseran yaitu nilai tukar rupiah dan lifting minyak.
Menurutnya, nilai tukar rupiah saat ini berada pada kisaran Rp11.500-Rp 12.000/US$ atau jauh dari asumsi APBN 2014 yang dipatok Rp10.500/US$. Depresiasi ini, lanjutnya, berpengaruh terhadap postur belanja dan pendapatan negara.(fent)