JAKARTA (Pos Sore) — Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR, mengungkapkan segera mengekspor sekitar 6.000 unit mobil Low Cost Green Car/LCGC (mobil murah ramah lingkungan) ke Philipina.
Sejak pabrik perakitan diresmikan Wapres Boediono beberapa bulan lalu, kata Sudirman, berarti dua pabrik perakitan di Sunter, Jakarta Utara dan Karawang, mampu memproduksi 460 ribu unit kendaraan per tahun.
Dari jumlah itu, sekitar 14 persen di ekspor ke 68 negara di Asia Tenggara Timur Tengah dan Amerika Latin. “Ini tanda produk ADM memenuhi standar kualitas dunia,” ungkapnya di sela pelepasan ekspor perdana 6.000 unit mobil Low Cost Green Car ke Filipina, Senin (3/2).
Terkait LCGC, kata Sudirman, ADM dan Toyota Astra Motor telah melansir Ayla dan Agya dengan penjualan 5.000 unit per bulan.
Sesuai arahan pemerintah tentang pemenuhan kandungan lokal, kedua produsen ini hingga t ahun 2014 telah mencapai 88 persen kandungan lokal. Atas kebijakan itu, akan dilakukan ekspor perdana sekitar 6 ribu unit berbasis agya model ke Philipina.
“Ini sesuai standar global untuk memenuhi standar dunia. Kita melibatkan 280 pemasok lapis pertama yang menyerap 537 karyawan,” jelas Sudirman.
Untuk memasok komponen ke ADM, katanya, melibatkan 150 pemasok dari 25 perusahaan.”Kami berterima kasihah atas dukungan Kemenperin yang telah membantu terciptanya kendaraan berkualitas dunia KBH2 (kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau).”
Saat ini, ADM,sudah mampu mencapai tingkat kandungan lokal mencapai 88 persen dan pencapaian produksi 450 ribu unit. Pada tahun 2009-2013,katanya, produksi terus meningkat ke 68 negara termasuk Jepang.
Basis produksi Indonesia,katanya, sangat kuat untuk produksi yang akan di ekspor ke pelbagai negara. Keinginan pemerintah mempercepat penggunaan kandungan lokal hingga 100 persen pada 5 tahun mendatang, akan diusahakan.
“Dengan target kandungan lokal,kami sangat optimis, kita berkoodinasi dengan prinsipal. Karena kami belum tahu. Kami harap bisa dipercepat lagi.” (fitri)