JAKARTA (Pos Sore) — Paguyuban Wanita Pejuang menggelar aksi 1.000 cap telapak tangan di Tempok Gedung Juang untuk membangkitkan semangat perjuangan seluruh komponen bangsa. Menurut Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd, yang menggagas gerakan simbolik ini, untuk mengenang perjuangan para tokoh perempuan.
“Telapak tangan bagian penting bagi anggota badan dan memiliki arti serta makna positif. Aksi ini dilakukan para perempuan pejuang, tokoh perempuan, dan aktivis perempuan,” kata mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini, di gedung Juang, Selasa (18/6).
Menurutnya, aksi yang disaksikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, itu diperlukan mengingat minimnya perhatian generasi muda kepada para wanita pejuang.
“Ini juga upaya membangkitkan semangat revitalisasi perjuangan perempuan pada saat ini. Diharapkan mampu membangun semangat baru untuk berkontribusi positif bagi bangsa dan negara,” tutur Wakil Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar itu.
Anggota DPR terpilih dari Partai Golkar ini menambahkan, aksi ini juga untuk mengenang karya para tokoh dan membangkitkan semangat baru. Apalagi tahun 2014 merupakan tahun politik, gerakan ini juga dapat menginspirasi kaum perempuan untuk memilih presiden yang pro perempuan.
“Aksi ini juga dapat dimaknai, perempuan merupakan kekuatan besar yang tidak dinafikan dari percaturan politik. Maka kepada calon presiden dan calon wakil presiden sudah seyogyanya memperhatikan nasib dan masa depan kaum perempuan, tanpa diskriminasi,” tandas Giwo yang aktif berkecimpung dalam berbagai organisasi sosial ini.
Ketua Umum Paguyuban Wanita Pejuang, Dr Sumantri Tjokrodimulyo, mengatakan, wanita pejuang merasa perlu untuk menyerahkan estafet kepemimpinan kepada generasi muda. Salah satu caranya melalui transfer pengetahuan. “Kami tentu berharap gerakan ini dapat menginspirasi dan memotivasi kaum muda,” katanya. (tety)