JAKARTA (Pos Sore) –Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Keuangan,Perbankan dan Investasi,Irwan Hutasoit mengatakan, peningkatan kualitas tenaga kerja menjadi keharusan dalam menghadang serbuan tenaga kerja asing menjelang diberlakukannya Asean Economy Community (AEC) 2015.
“Kalau tenagakerja yang ada di Jakarta,rata-rata sudah memiliki standar bagus.Tetapi yang saya khawatirkan di daerah penyangga Bodetabek, ini yang harus ditingkatkkan,” ungkapnya usai paparan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) I, Senin (5/5).
“Kalau tenagakerja yang ada di Jakarta,rata-rata sudah memiliki standar bagus.Tetapi yang saya khawatirkan di daerah penyangga Bodetabek, ini yang harus ditingkatkkan.”
Untuk mengantisipasi hal ini,kata Irwan, perlu kebijakan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan lainnya.
“Kadin sendiri sudah melakukan dengan mengadana pelatihan, kursus akuntasi,managemen dan lainnya. Mestinya, pemerintah lebih gencar melakukan ini.”
Ia khawatir jika langkah antisipasi ini tidak dilakukan, justru Jakarta akan dibanjiri tenaga kerja asing. “Bukan hanya pasar komoditi kita yang dikuasai, pasar tenaga kerja kita juga akan mereka caplok.”
Kekhawatiran ini bukan tanpa alaan mengingat semangat etos kerja pekerja khususnya Vietnam dan Thailand sangat tinggi. “Lihat saja, mereka sekarang gencar belajar Bahasa Indonesia.Sementara tenaga kerja kita saya yakin belum mengarah ke hal itu.Bahkan Bahasa Inggris saja belum tentu mahir.”
Ia juga meminta para pebisnis di DKI Jakarta bersama Pemprov DKI bersinergi mempersiapkan diri untuk meningkatkan daya saing baik di bidang produksi dan jasa menjelang AEC.
“Setidaknya ada 12 sektor bisnis yang diintegrasilkan di Asean (5 sektor jasa dan 7 sektor industri.Seperti jasa investasi,modal, tenaga kerja dan lainnya.”
Pemerintah, ia harapkan bisa menciptakan kebijakan memperlancar arus perdagangan dan manusia melaui pembangunan infrastuktur yang lebih baik.(fitri)