Hargai waktu bersama keluargamu. Dekat secara fisik. Maka, luangkan waktu setidaknya 15 menit sehari untuk membangun kebersamaan yang berkualitas. Komunikasi, elemen penting dalam kehidupan keluarga.
“Waktu 15 menit, momen yang singkat, namun menjadi sangat bermakna ketika dilakukan komunikasi tatap muka setiap hari secara rutin dengan tulus dan jujur, saling mendengarkan, berbagi pengalaman, pendapat dan perkembangan masing-masing anggota keluarga. Ini syarat terjalinnya komunikasi efektif dan kedekatan emosional menuju kebersamaan yang berkualitas,” kata Mario Abdisa, Senior Brand Manager SariWangi PT Unilever Indonesia Tbk, belum lama ini.
Bagaimana jika keberadaan keluarga terpisah jarak? Tak masalah. Memang membutuhkan usaha lebih agar ketidakhadiran orangtua dalam mengasuh anak tidak memberikan pengaruh negatif secara signifikan terhadap perkembangan anak. Beraktivitas jauh dari keluarga tidak dapat dihindari oleh sebagian ibu demi meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan keluarga yang lebih baik secara finansial maupun pendidikan.
”Bagi Ibu yang tinggal jauh dari keluarga, ibu perlu mengatur jadwal bertemu secara fisik dengan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan akan pelukan dan sentuhan yang tidak dapat tergantikan. Tanamkan pengertian kepada anak bahwa jarak yang memisahkan anak dan ibu adalah demi kebaikan masa depan keluarga,” tutur Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, psikolog anak dan keluarga.
Nah, keluarga yang tinggal serumah memiliki keistimewaan karena memiliki kesempatan lebih untuk memanfaatkan momen-momen berharga bersama keluarga. Sayangnya, kesempatan ini seringkali dilewati begitu saja tanpa komunikasi melalui obrolan mendalam.
“Padahal kedekatan emosional perlu dibentuk melalui ekspresi ataupun ungkapan perasaan yang jujur dalam kegiatan berkumpul keluarga,” katanya. (tety)