JAKARTA (Pos Sore) — Kesadaran umat Islam untuk menunaikan zakat, salah satu indikator keberhasilan pembangunan kualitas kehidupan beragama serta kesejahteraan umat lahir dan batin.
Menurut Menko Kesra, Agung Laksono, perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin melalui zakat, infak, dan sedekah mengandung nilai tinggi.
“Ini karena dibingkai dengan spirit dan nilai-nilai keagamaan sehingga akan melahirkan mental dan perilaku manusia yang mempunyai sifat syukur dan mempunyai jiwa sosial,” kata Agung.
Agung menandaskan hal itu saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Amil Zakat Nasional bertema ‘Meningkatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Nasional 2014-2019 Menuju Bangsa yang Bersih dan Sejahtera, di Kemenko Kesra, Selasa (9/9).
Mewakili Presiden RI, Menko Kesra, Agung Laksono, secara resmi membuka Rakernas Baznas. Hadir dalam pembukaan tersebut, Menteri Agama, Lukman Hakim S, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, para pengurus, Pengawas, Komisaris Baznas.
Di hadapan Menteri Agama, Agung, meminta Kementerian Agama lebih pro aktif lagi dalam menyusun langkah pengotimalan zakat mengingat zakat sebagai salah satu sarana pengentasan kemiskinan. “Zakat harus terus digenjot,” tandasnya.
Agung menyebutkan, berdasarkan data BPS terbaru, angka kemiskinan di awal pemerintahan SBY-Boediono atau sekitar lima tahun lalu, mencapai 17,9 persen. Pada Maret kemarin, angkanya menurun jadi 11,75 persen. Angka ini sedikit di atas target yakni 10 persen. Karenanya, zakat harus dioptimalkan.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan Baznas kepada 20 Baznas Kabupaten/Kota oleh Menko Kesra didampingi Ketua Baznas, Didin Hafidhuddin. Diserahkan juga bantuan Baznas kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia sebesar Rp 2 milyar. (tety)