11/03/2025
Aktual Jabodetabek

Warga Jakarta Mulai Sadari Penyakit Tulang

JAKARTA (Pos Sore) — Guna mewujudkan Jakarta Bebas Osteoprosis, PT. Fonterra Brands Indonesia bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK DKI Jakarta menggelar Final Pemilihan Kelurahan dan Kader Peduli Pencegahan Osteoporosis tahap ke-2 periode tahun 2014-2015.

Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian kegiatan Pembinaan Kelurahan Peduli Pencegahan Osteoporosis yang merupakan inisiatif PT. Fonterra Brands Indonesia bersama mitra strategis, TP PKK DKI Jakarta untuk mewujudkan komitmen menuju Jakarta Bebas Osteoporosis.

Edukasi osteoporosis melalui kegiatan Pemilihan Kelurahan dan Kader Peduli Pencegahan Osteoporosis ini terbukti memberikan dampak positif kepada warga DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil evaluasi monitoring kader PKK terhadap 400 warga di 6 wilayah Jakarta yang dilakukan selama kegiatan, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan perilaku dan kebiasaan positif dalam upaya pencegahan osteoporosis.

Tahun lalu pada tahun pertama kegiatan, 7 dari 10 wanita secara teratur mulai mengkonsumsi makanan tinggi kalsium, seperti susu, dan berolahraga secara teratur.

Sementara dari hasil evaluasi proses monitoring kegiatan tahun ini, terlihat adanya peningkatan perubahan perilaku dan kebiasaan positif dalam upaya pencegahan osteoporosis, antara lain, sebanyak 8 dari 10 warga mulai mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium untuk memenuhi asupan kalsium harian.

Masyarakat juga mulai mengkonsumsi susu 2-3 gelas per hari secara teratur untuk mencegah osteoporosis. Melakukan aktivitas berjalan kaki secara rutin demi tulang yang sehat. Sebanyak 5 dari 10 warga mempelajari gejala-gejala kerapuhan tulang sebagai bentuk kepedulian dini untuk mencegah terjadinya osteoporosis.

Arief Tjakraadmidjaja, Marketing Manager PT. Fonterra Brands Indonesia, menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan kegiatan Pemilihan Kelurahan dan Kader Peduli Pencegahan Osteoporosis dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai Osteoporosis sejak dini secara langsung bersama Tim Penggerak PKK DKI Jakarta.

“Kami merasa bangga ketika melihat antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat, terutama kader PKK, dalam menjalani rangkaian program edukasi yang tidak terbatas kepada sesama kader tetapi juga ke masyarakat umum di sekitar lingkungan mereka,” ujarnya akhir pekan lalu, di Waduk Pluit, Jakarta.

Dengan jumlah total kurang lebih 12.500 warga Jakarta sejak periode pertama kegiatan ini dilakukan, pihaknya berharap kader PKK dapat terus memperluas edukasi ke masyarakat lingkungan sekitarnya, untuk mewujudkan Jakarta Bebas Osteoporosis.

Ketua TP PKK DKI Jakarta, Veronica Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan banyak sekali manfaat yang didapatkan kader dari kegiatan Pemilihan Kelurahan dan Kader Peduli Pencegahan Osteoporosis.

“Beragam pengetahuan baru tentang pencegahan Osteoporosis, mulai dari gerakan senam pencegahan Osteoporosis hingga mengetahui jenis makanan bernutrisi dan berkalsium tinggi memperkaya khazanah dan pengetahuan para kader,” ujarnya.

Satu hal yang pasti, lanjutnya, para kader yang terlibat dalam kegiatan ini menjadi lebih percaya diri dan dapat membuktikan mereka bermanfaat bagi warga di sekitarnya dalam memotivasi dan membuat perubahan demi terhindar dari Osteoporosis.

Kegiatan yang melibatkan 36 kelurahan dari 6 wilayah DKI Jakarta ini diawali dengan sejumlah kegiatan yang melibatkan kader-kader PKK, yaitu Pelatihan Pencegahan Osteoporosis untuk kader dan Pelatihan Senam Pencegahan Osteoporosis untuk instruktur senam di masing-masing kelurahan.

Pada akhir Maret 2015, tim penilai yang terdiri dari Fonterra, PKK, dan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) dan menyaring 20 kelurahan terbaik. Kader-kader terbaik dari 20 kelurahan tersebut berkesempatan mengikuti Pelatihan Motivasi ‘Bangga Menjadi Kader Pencegahan Osteoporosis’ pada 31 Maret 2015.

Selanjutnya, para kader secara mandiri melaksanakan kegiatan penyuluhan dan monitoring di kelurahan mereka selama dua bulan (April – Mei 2015).

Osteoporosis sendiri adalah penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang, sehingga tulang menjadi tipis, rapuh dan mudah patah. (tety)

Leave a Comment