JAKARTA (Pos Sore) — Wakil Presiden, Boediono, menandaskan, perlu koordinasi dan sinergi optimal di antara pelaku-pelaku iptek dan ekonomi agar hasil-hasil iptek semakin diakui.
“Hal itu sebagai upaya untuk mentransformasikan bangsa dan ekonomi kita ke arah yang lebih baik. Tidak bisa tanpa sinergi dari kedua kelompok itu, baik ekonom maupun teknolog,” tandas Wapres, pada Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19, di Jakarta, Senin (11/8), yang juga dihadiri mantan Presiden Republik Indonesia B.J. Habibie.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menambahkan, ke depan, pemerintah harus terus berupaya dan bekerja keras untuk mewujudkan transformasi dari natural resource based economy menjadi knowledge based economy. “Ini memang perjalanan panjang yang tidak cukup untuk dilaksanakan oleh satu atau dua kabinet pemerintahan saja,” tandasnya.
Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mengatakan, ada beberapa capaian yang dihasilkan oleh Kemenristek pada peringatan Hakteknas tahun ini, meliputi bidang-bidang seperti pangan, energi, dan air. Hasil capaian ini dirangkum dalam buku ’19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa’ yang lalu diserahkan kepada Wapres Boediono.
Selain itu, adanya penandatanganan kerjasama antara pihak pemerintah, perguruan tinggi, dan industri di bidang Pangan, Energi, dan Air, meliputi Konsorsium Agro Nanoteknologi, Pengujian Purwarupa Kendaraan Bus Listrik, serta Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Pelaksanaan kegiatan Hakteknas juga diisi dengan beragam kegiatan. Di antaranya, Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrennas) Iptek, pameran hasil inovasi iptek anak bangsa (RITECH Expo), seminar, dan workshop. (tety)