JAKARTA (Pos Sore)–Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto kemarin melepas mahasiswa Universitas Trilogi untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya di wilayahnya. Menurut Krisdianto KKN ini sangat strategis karena mahasiswa akan memperoleh ilmu terapan di lapangan karena selama ini mereka hanya memperoleh sebatas teori di kampus “Mahasiswa akan mengetahui keadaan sesungguhnya di lapangan. Masyarakat yang heterogen mulai dari pemulung hingga jenderal dan menteri tinggal di Jakarta Timur,” katanya.
Sebelumnya di kampus Universitas Trilogi Jakarta, mahasiswa mendapat pembekalan dari Pemina Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) Prof Dr Haryono Suyono bersama Ketua YPPIJ Dr Subiakto Tjakrawerdaja.
Wali Kota mengemukakan banyak manfaat yang akan didapatkan mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat perkotaan. Selain menerapkan ilmu-ilmu yang didapat di kampus, mahasiswa juga bisa berlatih melakukan pendampingan masyarakat. “Masyarakat Jakarta Timur tentu berbeda karakteristiknya dengan masyarakat pedesaan. Karena itu dalam melakukan pendampingan, dibutuhkan pendekatan khusus yang bisa menarik perhatian warga kota,” kata Krisdianto.
Menurut Krisdianto yang didampingi Ketua Tim Pengerak PKK Jaktim Hj Yenny Apsari, wilayahnya tergolong luas namun punya penduduk terpadat di Jakarta, sekitar 3 juta orang. Penduduk terpadat, mulai dari pemulung hingga pejabat tinggi, dan segala permasalahan sosial, ada di Jakarta Timur. Tingkat kejahatan tinggi,konflik antarmasyarakat juga setiap hari terjadi. Mahasiswa bisa belajar, bagaimana aparat menangani permasalahan di sini dan bagaimana memberdayakan masyarakatnya.
Ia mengingatkan, mahasiswa dan perguruan tinggi harus selalu bersosialisasi dengan masyarakat. Betapa pun hebatnya nahasiswa dan perguruan tinggi, kalau tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat, ya tidak ada gunanya.
Haryono Suyono kepada peserta KKN Tematik Posdaya berpesan dengan lima kepercayaan pokok yang harus dimiliki mahasiswa maupun dosen pendamping. Pertama, mahasiswa dan dosen harus percaya diri. “Kedua, membangun kebersamaan dan kepercayaan sesama mahasiswa. Ketiga, jangan melupakan almamater. Keempat, membaur bersama masyarakat. Kelima, membangun nilai jual,” jelas Haryono.
Kelima pegangan ini merupakan penjabaran dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terintegrasi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dengan membangun lima kepercayaan tersebut, nantinya Insya Alllah akan tercapai dalam melakukan pendampingan dan memberikan keterampilan kepada warga selama tiga bulan KKN. (junaedi)