JAKARTA, PosSore – Setelah sekitar sembilan bulan menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi resmi menyerahkan posisinya kepada Wahyu Suparyono. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-73/DHK.MBU.A/09/2024 pada Senin (9/9/2024).
Pergantian Bayu sebagai pimpinan Bulog belum disertai penjelasan resmi terkait alasannya. Namun, rotasi jabatan seperti ini dianggap lazim sebagai bagian dari tour of duty di lingkungan BUMN. Tujuannya adalah untuk menyegarkan kepemimpinan dan memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi.
Selama sembilan bulan masa kepemimpinannya, Bayu memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas logistik pangan nasional. Kini, penggantinya, Wahyu Suparyono—yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama ASABRI—siap menjalankan tugas baru di Bulog.
Selain posisi Direktur Utama, perombakan juga terjadi pada jabatan Direktur Human Capital yang kini ditempati oleh Sudarsono Hardjosoekarto, menggantikan Purnomo Sinar Hadi. Kementerian BUMN juga menambah posisi Wakil Direktur Utama yang dipercayakan kepada Marga Taufik, mantan Staf Khusus di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Pergantian jajaran direksi ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian BUMN untuk memperkuat peran Bulog sebagai perusahaan logistik pangan nasional. Dengan pengalaman yang luas dari ASABRI, Wahyu diharapkan mampu memimpin Bulog menghadapi tantangan ke depan. Dukungan dari Marga Taufik dan Sudarsono Hardjosoekarto, yang memiliki latar belakang militer dan akademik, juga diharapkan akan memperkuat kepemimpinan baru ini.
Hingga berita ini ditulis, Bayu Krisnamurthi belum memberikan komentar resmi terkait pergantiannya. Namun, apresiasi dari jajaran internal Bulog atas dedikasinya selama sembilan bulan menunjukkan penghargaan yang mendalam terhadap kontribusinya.
Dengan tim baru di bawah kepemimpinan Wahyu, Bulog diharapkan dapat terus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional di masa mendatang. (aryo)