JAKARTA, PosSore — Veronika Anggraini, yang akrab disapa Vika, adalah wanita keturunan Maluku yang memiliki jiwa petualang dan kegemaran besar dalam travelling. Sebagai seorang pelaku usaha di bidang hasil hutan, Vika telah menorehkan prestasi gemilang.
Dengan pengalaman profesional selama lebih dari satu dekade di Kelompok Kompas Gramedia Group Printing, ia telah menulis lebih dari 20 judul buku berbahasa Inggris mengenai riset industri di Indonesia bersama rekan-rekannya di perusahaan konsultan tempatnya bekerja dulu.
Pengalaman tersebut, ditambah dengan seringnya melakukan wawancara dengan para pelaku bisnis, menumbuhkan minat Vika untuk terjun ke dunia bisnis. Kecintaannya pada produk kerajinan dan patung unik menjadi inspirasi baginya untuk memulai bisnis di industri pembuatan mebel dan kayu.
Awalnya, Vika hanya menyewa lapak kecil di kampus dan kemudian berpindah ke toko kecil di Kawasan Café Tenda Semanggi. Kini, ia telah berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara. Kecintaannya pada produk berbahan kayu dan rotan mendorongnya untuk lebih mendalami cara pembuatan serta menjalankan bisnis terkait barang-barang yang dikoleksinya itu.
Keputusan Vika untuk menekuni bisnis mebel dan kerajinan tidak hanya untuk memenuhi hasrat pribadinya, tetapi juga untuk membuktikan bahwa kaum hawa mampu bersaing di bidang yang seringkali didominasi oleh pria. Dengan semangat tersebut, ia mendirikan CV Artisanvii, sebuah perusahaan yang fokus pada penjualan furnitur dengan bahan baku utama kayu jati dan rotan.
Selain itu, Vika juga menggarap proyek-proyek dalam negeri dengan menggunakan bahan baku panel, yang meliputi proyek komersial dari sektor swasta dan pemerintah. Sebagai Wakil Ketua Bidang Keuangan DPP HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia), Vika menuturkan bahwa CV Artisanvii kini sedang banyak mengeksplorasi penggunaan bahan baku rotan dan serat alam lainnya.
Tingginya permintaan untuk produk furnitur dan kerajinan dari rotan membuatnya memilih bahan tersebut. “Rotan lebih mudah dibentuk sesuai desain yang diminta pembeli,” jelasnya dalam kesempatan ngobrol bareng PosSore Kamis (1/8).
Produk dari CV Artisanvii selalu mengedepankan model dan desain terbaru untuk menghindari kejenuhan konsumen dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang up-to-date dan elegan.
Vika juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pembeli dalam pemilihan desain. Diskusi dan kolaborasi dengan pembeli mencakup aspek keamanan, prototipe, hingga ergonomic guna memastikan kualitas produk, desain, dan layanan yang memuaskan.
Pengalaman masa lalu mengajarkan Vika pentingnya menjaga kepuasan pelanggan. Terjun ke dalam bisnis mebel dan kerajinan, ia bertekad untuk selalu memberikan yang terbaik dan menghindari kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya.
Meski pandemi Covid-19 sempat membuatnya menutup perusahaan sementara, semangatnya untuk bangkit kembali tetap kuat. Pasca pandemi, Vika mulai menata kembali dan memperluas pasar, baik ekspor maupun domestik. Kerja keras Vika berbuah manis dengan order dari berbagai negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Korea, Jepang, Australia, dan China terus berdatangan.
Dua tahun lalu, Vika memberanikan diri mematenkan salah satu merek khusus untuk pasar Amerika di sektor kitchen and dining. Terbukti, penjualannya di salah satu platform e-commerce di Amerika tetap melejit.
Penjualan di pasar domestik juga memberikan hasil yang signifikan, hampir setara dengan ekspor. Tingginya permintaan di dalam negeri menunjukkan bahwa produk CV Artisanvii mulai dikenal dan disukai konsumen lokal. Menurut Vika, kunci suksesnya adalah tidak pelit berpromosi.
Kalimat tersebut mengandung beberapa makna tersirat yang dapat dipahami dalam konteks bisnis dan strategi pemasaran. Pertama, keberhasilan CV Artisanvii dalam penjualan domestik yang hampir setara dengan ekspor menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah berhasil membangun reputasi yang kuat di dalam negeri. Ini menandakan bahwa produk mereka memiliki kualitas yang diakui dan dihargai oleh konsumen lokal, yang tidak kalah dengan pasar internasional.
Kedua, tingginya permintaan di dalam negeri juga mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam memahami dan memenuhi kebutuhan pasar lokal. Hal ini menunjukkan bahwa CV Artisanvii telah melakukan riset pasar yang efektif dan mampu beradaptasi dengan selera dan preferensi konsumen lokal. Kesuksesan ini menjadi indikator bahwa produk mereka memiliki daya tarik yang luas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Terakhir, kunci sukses yang diungkapkan oleh Vika, yaitu tidak pelit berpromosi, menggarisbawahi pentingnya strategi pemasaran yang agresif dan konsisten. Promosi yang efektif membantu meningkatkan kesadaran merek dan menarik perhatian konsumen.
Dengan berinvestasi dalam promosi, CV Artisanvii dapat memperluas jangkauan pasar mereka, memperkenalkan produk baru, dan membangun loyalitas pelanggan. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam bisnis tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada bagaimana produk tersebut dipasarkan dan diperkenalkan kepada publik melalui berbagai acara pameran..
Dalam menghadapi tender pemerintah, Vika menekankan pentingnya memenuhi persyaratan dokumen dan menunjukkan kemampuan yang sesuai. “Jangan memaksakan diri jika tidak mampu, karena bisa berujung pada blacklist,” tutur Vika
Veronika Anggraini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seorang wanita bisa menjadi srikandi tangguh di industri mebel dan kerajinan, mengukir jejak yang inspiratif bagi generasi berikutnya. (aryo)
