Penyuluhan Akseleratif
Sense of security awarness adalah alasan fundamental untuk mengembangkan konsep keamanan berbasis masyarakat. Proses stimulasi untuk membangkitkan rasa peduli harus dilakukan melalui kegiatan penyuluhan atau komunikasi persuasif yang signifikan.
Dibutuhkan penyuluhan keamanan yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat sekaligus menyentuh secara pribadi.
Mengingat keterbatasan personel Kepolisian, TNI dan Satpol PP yang spesialis melakukan penyuluhan kepada warga melalui pendekatan individu maupun kelompok, maka diperlukan saluran untuk menyampaikan pesan-pesan penyuluhan.
Penyuluhan dengan pendekatan kelompok seperti sosialisasi pada remaja Karang Taruna, komunitas ibu rumah tangga atau diskusi reguler dengan ketua lingkungan yang dihadiri perwakilan warga, diharapkan terjalin komunikasi serta pertukaran informasi terkait keamanan lingkungan.
Jalinan interaksi antara stakehoder bidang keamanan dengan warga akan mempercepat sampainya motif edukasi, sebaliknya warga merasa punya akses untuk konsultasi, meminta perlidungan serta penanganan cepat apabila terjadi konflik atau gangguan Kamtibmas lainnya.
Faktanya di Indonesia terdapat 221 juta pengguna gadget dan internet. Artinya, digitalisasi penyuluhan keamanan sangat relevan diterapkan.
Internet memungkinkan pesan penyuluhan tersebar luas, menjangkau multisegmen khalayak namun pada sisi lain bersifat personal (privat) karena langsung diterima individu.