7.4 C
New York
28/10/2024
Aktual

UMKM Go Global, Menteri Teten Dorong Event Pameran Promosi Produk Lokal

SOLO (Pos Sore) — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi diselenggarakannya event Solo Great Sale sebagai ajang menumbuhkan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku UMKM yang ada di daerah. Event ini mampu menjadi penopang ekonomi, terutama dalam menaikkan demand belanja masyarakat.

Dalam pertumbuhan ekonomi nasional 5 persen, salah satunya didorong oleh daya beli dan konsumsi masyarakat. Adanya Solo Great Sale menjadi cara menaikkan demand, produk UMKM, apalagi di tengah ekonomi sulit, itu yang diharapkan tetap tumbuh dari UMKM. Di era krisis 98, perusahaan besar kolaps justru diselamatan UMKM.

“Ekspor UMKM ketika itu capai 350 persen,” ucap Teten saat memberi sambutan pada Opening Ceremony Solo Great Sale didampingi Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, KadiskopUKM Jateng serta Pengurus Kadin Solo di lapangan Car Free Day (CFD) Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (2/2).

Teten bilang, acara seperti Solo Great Sale bisa mengairahkan perdagangan. Kemenkop UKM pun mendukung banyaknya promosi atau eksibisi semacam ini. “Kalau ada tanah kosong, gedung-gedung pemerintah yang idle (menganggur) atau tidak terpakai, bisa dimanfaatkan jadi pameran atau marketplace produk UMKM,” katanya.

Pemerintah sendiri ditargetkan mampu mendorong ekspor naik hingga 30 persen di 2024, yang saat ini baru 14,5 persen. Sementara Malaysia ekspornya sudah di atas 20 persen, Vietnam sebesar 14 persen, China 70 persen ekspor produk UMKM, Korea 60 persen dan Jepang sebanyak 50 persen.

“Kita yang hampir 99 persen adalah UMKM, tapi ekspor belum maksimal. Bagaimana kita menggandeng pemerintah daerah untuk membuat produk UMKM Go Global,” tegasnya seraya menambahkan salah satu upaya mendorong produk UMKM untuk Go Global harus dimulai dari masifnya penggunaan produk lokal di dalam negeri sendiri.

“Kalau mau global, kita harus unggul dulu di domestik. Harus bangga pakai produk dalam negeri. Pakai produk lokal itu keren. Pakai motor dan sepatu itu lebih bagus custom. Pakai baju, sepatu brand lokal lebih keren. Karya Indonesia itu dikenal lebih berseni. Solo sendiri dikenal sebagai pusat kebudayaan Indonesia,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Kadin Solo Gareng Sri Haryanto menuturkan, acara Solo Great Sale berlangsung selama satu bulan dari 1-29 Februari 2020. Event ini pun melibatkan hampir 18 ribu tenant yang terdiri dari usaha besar hingga produk UKM. Padahal target semula hanya sebanyak 7 ribu tenant.

“Dari sisi transaksi kami targetkan tahun ini Rp 700 miliar, dengan okupansi 70 persen dan menggunakan transaksi pembayaran nontunai,” jelasnya seraya menyebutkan beberapa perusahaan negara seperti KAI, PLN, PDAM Surakarta dan Rumah memberikan promo hingga diskon layanan rata-rata mulai dari 10-20 persen selama event berlangsung. (tety)

Leave a Comment