JAKARTA (Pos Sore) – Menteri BUMN Erick Thohir akan terus memperkecil jumlah BUMN. Upaya pengurangan perusahaan pelat merah terus diupayakan Kementerian BUMN selaku pemegang saham hingga 2024.
Erick menyampaikan pembubaran difokuskan pada BUMN yang dipandang tidak efektif secara bisnis. Perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil akan diswastanisasikan.
Dalam unggahan video pendek di akun instagramnya, Minggu, 20 Februari 2022, Menteri BUMN memastikan, jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya.
“Peran pelayanan BUMN kepada masyarakat pun semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya (Key Performance Indicator (red),” ujar Erick
Erick sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Ada sekitar 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN:
1. PT PLN Batubara
Anak usaha PT PLN (Persero) ini dinilai layak untuk dibubarkan. Salah satu alasannya karena tidak bisa menjalankan fungsi memenuhi kebutuhan batu bara pembangkit PLN sehingga terjadi kelangkaan.
2. PT Industri Gelas (Persero)
Iglas PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) ini perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.
3. PT Merpati Nusantara Airlines Maskapai ini didirikan pada 1962 dan berpusat di Jakarta. Pada 1 Februari 2014, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan akibat utang. Diketahui, Merpati membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali.
4. PT Kertas Leces (Persero)
Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papier Fabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari.
5. PT Istaka Karya (Persero)
BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini sebelumnya bernama PT ICCI (Indonesian Consortium of Construction Industries). Konsorsium yang beranggotakan 18 perusahaan konstruksi Indonesia.
6. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
Mulai beroperasi pada 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Adapun tujuan awal KAA didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semen. Produsen pembungkus semen dari Aceh ini terpaksa berhenti beroperasi sejak 2007 karena kesulitan mendapat bahan baku dan gas.
7. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
BUMN ini didirikan pada 1999 dalam swasembada kebutuhan pangan yang dicanangkan pada 1961. PT Industri Sandang Nusantara memproduksi benang tenun, karung, dan karung plastik yang diproduksi oleh 7 baril pemintalan, 1 barel terpadu pemintalan dan pentenunan, serta satu pabrik karung plastik.
8. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero). BUMN ini bergerak di bidang pembiayaan kapal. Perusahaan ini didirikan pada 1974.