27/10/2025
AktualEkonomi

TEI 2025: Saatnya Menggerakkan Pasar Dalam Negeri dari Panggung Dunia

POSSORE.ID, Tangerang — Di tengah gemerlap lampu pameran dan deretan produk unggulan yang memikat pandangan, suasana di arena Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 terasa lebih dari sekadar ajang jual-beli. Ada denyut semangat baru di sana — semangat untuk membangkitkan kekuatan pasar dalam negeri dari panggung global.

Bagi Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), TEI tahun ini bukan hanya tentang ekspor dan buyer mancanegara. Lebih dari itu, pameran ini menjadi momentum strategis untuk menghidupkan kembali pasar nasional yang selama ini kurang digarap maksimal.

“TEI ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang ekspor semata, tetapi juga momentum untuk mendongkrak pasar dalam negeri agar impornya tidak terlalu tinggi,” ujar Heru Prasetyo, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI, saat ditemui di sela-sela pameran.

Lounge HIMKI di acara TEI 2025 selalu ramai oleh pengunjung

Heru menegaskan, TEI memiliki potensi luar biasa untuk menjadi penggerak ekonomi nasional. Namun, ia juga tak menutup mata terhadap sejumlah hal yang masih bisa ditingkatkan — terutama dalam hal keragaman peserta pameran. “Peserta dari sektor furnitur dan kerajinan masih terbatas. Padahal, jika HIMKI dan lebih banyak pelaku industri ikut berpartisipasi, ITPC dan tim lainnya akan lebih optimal dalam mendatangkan buyer potensial,” tambahnya.

Selama pelaksanaan TEI 2025, Lounge HIMKI menjadi titik temu yang penuh energi positif. Di sana, suasana keakraban terasa kuat — para pengurus HIMKI, perwakilan pemerintah, hingga mitra strategis saling berbagi gagasan dan semangat.

Nama-nama seperti Aryan Wargadalam, Peter, Bambang Wijaya, Djujuk Aryanti, Rudi Hartono, Regina, dan Fuad Hadikusuma terlihat hadir dan berbaur bersama tamu dari Tim Dyandra, Alibaba, Wakeni, PT ASEI Indonesia, hingga Labamu. Di hari pertama, Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur bahkan turut menjamu para tamu yang datang dari berbagai kalangan, menegaskan bahwa HIMKI bukan sekadar organisasi, tapi rumah besar bagi industri mebel Indonesia.

Heru meyakini, keberagaman produk menjadi magnet tersendiri bagi para pembeli. “Produk-produk di TEI itu luar biasa bagus, tetapi variasinya yang menentukan seberapa besar minat buyer untuk datang,” ujarnya.

Ke depan, HIMKI bertekad memperluas representasi produk lokal agar pembeli — baik dari luar maupun dalam negeri — dapat melihat kekayaan ide dan material dari berbagai daerah Indonesia.

Tak hanya bicara ekspor, Heru juga menyoroti besarnya potensi pasar domestik yang selama ini belum tergarap optimal. Ia menilai, TEI dapat menjadi katalisator untuk memperkuat rantai pasok industri nasional, terutama melalui sektor pengadaan barang pemerintah.

“Sekarang ini ada berbagai sumber pendanaan seperti Dana Alokasi Khusus, swakelola, hingga APBD yang bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Ini peluang besar untuk meningkatkan omzet, terutama ketika ekspor sedang mengalami tekanan,” jelasnya.

Heru bahkan menggambarkan potensi pasar lokal dengan perumpamaan yang menggugah. “Pasar dalam negeri itu ibarat daging steak yang sangat lezat — besar, gurih, dan menggiurkan. Kita bagi tugas, ada yang ofensif ke pasar luar negeri dan pasar dalam negeri karena peluangnya luar biasa. Tinggal bagaimana kita menatanya dengan strategi yang tepat,” katanya penuh semangat.

Di balik semua itu, HIMKI menorehkan capaian produktif pada TEI 2025 ini. Di booth hasil kreasi DPD HIMKI Jepara Raya, HIMKI menerima kunjungan dari calon pembeli nasional dan internasional, perwakilan asosiasi, instansi pemerintah, hingga penyelenggara pameran dari Lebanon yang bahkan mengundang HIMKI untuk ikut berpartisipasi dalam agenda mereka tahun depan.

Banyak pengunjung juga datang mencari informasi tentang IFEX 2026, pameran besar hasil kolaborasi HIMKI dengan Dyandra Promosindo, yang telah menjadi magnet bagi buyer global selama bertahun-tahun.

Selain itu, HIMKI juga dipercaya menjadi narasumber dalam sejumlah seminar, menunjukkan kiprah aktif asosiasi dalam memperluas jejaring internasional, membuka peluang pasar baru, sekaligus memperkuat posisi industri mebel dan kerajinan Indonesia di mata dunia.

TEI 2025 membuktikan satu hal penting: pameran bukan lagi sekadar ruang transaksi, tetapi gerakan. Sebuah langkah nyata untuk menghidupkan kembali denyut industri nasional dari akar ekonomi bangsa sendiri. Seiring gemanya yang meluas, HIMKI berharap TEI tidak berhenti di ruang pameran, melainkan menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju kemandirian industri mebel Indonesia — dari tangan pengrajin di Jepara hingga ruang tamu rumah-rumah di seluruh dunia. (aryodewo)

Leave a Comment