JAKARTA (Pos Sore) — Seorang anak dari Panti Asuhan Samuel di Tangerang, berhasil kabur saat sang pengelola panti yang akrab dipanggil ayah dan bunda itu tak ada di tempat. Ia kabur karena tak tahan disiksa.
Bocah 13 tahun ini kabur pada pertengahan Januari 2014. Ketika Samuel Watulingan dan Yuni Winata, sang pemilik panti, sedang keluar. Bocah itu bercerita, keduanya sering pergi untuk menjual barang-barang dari donatur seperti sembako.
“Kaburnya itu waktu siang, Ayah dan Bunda sedang pergi ke mal menggunakan uang donatur,” ujarnya di LBH Mawar Sharon, Jalan Sunter Boulevard, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (24/2).
Bersama dua temannya, kabur lewat jendela ventilasi karena saat itu mereka dalam kondisi terkunci di dalam panti. Usai berhasil kabur, mereka langsung menuju ke GBI Sangkakala untuk mengadu penyiksaan yang telah dilakukan.
Penyiksaan dan pelecehan seksual kerap kali dilakukan oleh pemilik Panti Asuhan Samuel. Bahkan untuk makan pun, mereka anak-anak panti hanya mendapatkan mie dan minum dari air keran. (tety)