05/11/2025
AktualEkonomi

Surabaya, Pusat Baru Industri Manufaktur Furnitur

JAKARTA, PosSore  – Di tengah gemuruh mesin pabrik dan semangat berkolaborasi, langkah-langkah delegasi asal China dan Singapura memenuhi bengkel-bengkel furnitur Jawa Timur. Mereka bukan sekadar turis bisnis, melainkan utusan yang membawa angin perubahan untuk industri mebel Nusantara. Kunjungan ini adalah prolog dari IndoWood Expo 2025, pameran internasional yang digadang-gadang menjadi titik balik transformasi industri kayu dan furnitur Indonesia.

Kunjungan lapangan delegasi produsen mesin China dan Singapura pada 23–26 April 2025 menjadi langkah strategis. William Pang, Managing Director Pablo Publishing, menegaskan, “Mereka ingin melihat langsung ekosistem industri di Surabaya sebelum memutuskan partisipasi.” Antusiasme ini tak sia-sia: beberapa perusahaan China bahkan telah memesan stan sejak dua bulan sebelumnya.

Abdul Sobur, Ketua Umum HIMKI, menyambut optimis. “Jawa Timur adalah jantung industri mebel Indonesia, dengan ekspor Januari-Februari 2024 naik 11,02% (USD 170,9 juta). Kami sedang membidik pasar baru seperti Brasil dan Afrika Selatan,” ujarnya. Data BPS menguatkan posisi Jatim: 1 juta perusahaan industri dengan 3,47 juta tenaga kerja, didukung pertumbuhan ekonomi 4,93%.

Delegasi Indonesia serius menyimak keterangan petugas tentang mesih pengolahan kayu baru saat berkunjung ke China

Menurut Sobur, pameran ini merupakan momentum emas dalam menyinergikan hulu-hilir industri. “Teknologi adalah kunci. Tanpa efisiensi, kita tertinggal di pasar global,” tegasnya. HIMKI memfokuskan tiga strategi: partisipasi aktif pelaku usaha, promosi ke mitra global, dan koordinasi teknis ketat.

Dukungan juga datang dari produsen mesin ternama China: Shunde Yongqiang (pembuat mesin finger joint), Richfruits (teknologi pelapisan UV ramah lingkungan), dan Nanxing Machinery (mesin panel saw otomatis). Mereka telah konfirmasi ikut serta. Ini adalah bukti kepercayaan global. Surabaya dipilih sebagai lokasi strategis lantaran biaya operasional lebih rendah dan akses yang mudah ke pasar Kalimantan-Sulawesi.

Sinergi dengan China: Belajar dari Sang Raksasa

Kunjungan delegasi Dongguan Dalingshan Woodworking Machinery Chamber of Commerce (DDWMC) pimpinan Mr. Chen Gong Bin pada Januari 2025  lalu pun semakin mengukuhkan kolaborasi. “Kami ingin memahami kebutuhan mesin industri lokal,” ujar Chen saat berkunjung ke PT Gatra Mapan, Malang. Delegasi DDWMC, terdiri dari 19 perusahaan mesin perkayuan, juga menyambangi pabrik-pabrik di Jawa Timur.

Heru Prasetyo, Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Organsasi dan Antar Lembaga, menyebut modernisasi adalah keharusan. “Industri kita butuh mesin canggih untuk produktivitas. Expo ini akan jadi jendela teknologi terbaru,” tegasnya. Dukungan pemerintah menguat dengan alokasi Rp3,33 miliar (2024) untuk penguatan rantai nilai industri kayu dan furnitur.

Menurut Heru, pameran ini merupakan pameran manufaktur kayu bertaraf international yang menghadirkan berbagai inovasi terbaru dari seluruh dunia untuk meningkatkan produksi dan efisiensi perusahaan di industri furnitur dan perkayuan. Pameran ini memamerkan berbagai mesin di antaranya: Hardwood, Softwood, Papan Finger-Jointed, Panel Berbasis Kayu (Plywood, MDF, Particle Board), Engineered Wood, Veneer, dan lainnya.

Untuk mesin dan peralatan pengolahan kayu: Mesin Pemotong Kayu, Mesin Profil (Moulders}, Mesin Finger Jointing, Mesin Edge Banding, Mesin Blister, Pusat Pemrosesan Kayu Solid 5- Axis, Mesin Mortiser dan Tenoner untuk Kayu Solid, Mesin Router, Mesin Pelapis, Mesin Perawatan Permukaan, dan sebagainya.

Mesin Perawatan Permukaan dan Finishing: Lem, Amplas, Cat, Pelapis, dan Bahan Kimia.

Peralatan dan Aksesori Pengolahan Kayu: Gergaji Presisi, Mata Gergaji, Pemotong, Bor, Mata Router, Peralatan Tangan, Aksesori Mesin, Fitting dan Komponen Furnitur, dan lain-lain. Disamping itu, tersedia juga Teknologi Komputer, lnovasi, dan Perangkat Lunak Produksi lntegrasi Robotik, Otomatisasi dan Teknologi, Perangkat Lunak Komputer (CAD, ERP), Teknologi loT, serta Solusi lndustri 4.0.

Gerakan Kolaborasi Global

IndoWood Expo 2025 bukan sekadar ajang pameran konvensional, melainkan sebuah gerakan kolaborasi global yang bertujuan mentransformasi industri mebel Indonesia. Dengan mengusung tema inovasi ramah lingkungan, acara ini dirancang sebagai platform pertemuan 100 peserta—mulai produsen mesin canggih, pemasok bahan baku, hingga pelaku industri—di area seluas 4.000 meter persegi.

HIMKI menegaskan komitmennya untuk menjadikan Surabaya sebagai episentrum inovasi mebel masa depan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah ekspor global melalui integrasi teknologi hijau dan praktik berkelanjutan.

Melalui kolaborasi ini, HIMKI tidak hanya ingin meningkatkan daya saing industri lokal, tetapi juga menjawab tantangan lingkungan dengan solusi teknologi terkini. Target ekspor yang lebih ambisius menjadi pendorong utama, di mana Surabaya—sebagai jantung produksi mebel nasional—diharapkan menjadi magnet investasi dan pengetahuan global.

Dengan menggabungkan kekuatan sumber daya alam, tenaga kerja terampil, dan transfer teknologi dari mitra internasional, IndoWood Expo 2025 diyakini menjadi katalisator menuju industri mebel Indonesia yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan. Surabaya siap menorehkan sejarah sebagai ibu kota mebel berkelas global.  (aryodewo)

Leave a Comment