05/11/2025
AktualEkonomi

Surabaya Jadi Tuan Rumah, Indo Wood Expo 2025 Pacu Kolaborasi Global untuk Industri Kayu dan Furnitur

SURABAYA –  PosSore — Surabaya semakin memperkuat posisinya sebagai jantung industri furnitur nasional. Menyambut Indonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo (IndoWood Expo) 2025 yang akan digelar di kota ini, geliat kolaborasi internasional pun mengemuka. Kunjungan intensif delegasi dari Tiongkok dan Singapura ke sentra-sentra industri mebel Jawa Timur menandai dimulainya sinergi global yang diyakini bakal mengakselerasi daya saing industri kayu Indonesia.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menyambut antusiasme ini. “Jawa Timur adalah pilar utama industri mebel nasional,” ujarnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan terdapat 32.387 perusahaan mebel di provinsi ini, terdiri dari 256 perusahaan skala besar-menengah dan 32.131 usaha mikro-kecil. Secara keseluruhan, industri ini menyerap 121.061 tenaga kerja, dengan sekitar 37% bekerja di perusahaan besar dan menengah.

Tak hanya itu, Jawa Timur juga menjadi sentra industri pengolahan kayu, produk kayu, gabus, serta barang anyaman dari bambu dan rotan. “Totalnya mencapai 207.660 unit usaha, termasuk skala mikro-kecil, yang menyerap tenaga kerja hingga 438.540 orang,” tambah Sobur.

Dari sisi ekspor, data Bank Indonesia menunjukkan nilai ekspor furnitur Jatim periode Januari–Maret 2025 mencapai USD 159 juta, tumbuh 11% dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Sementara ekspor produk kayu dan olahannya tercatat USD 105,3 juta, meski sedikit lebih rendah dari tahun lalu,” imbuhnya.

Kepercayaan internasional terhadap industri mebel Indonesia terlihat dari partisipasi produsen mesin ternama asal Tiongkok seperti Shunde Yongqiang, Richfruits, dan Nanxing Machinery. Dukungan ini semakin nyata setelah kunjungan resmi Dongguan Dalingshan Woodworking Machinery Chamber of Commerce (DDWMC) ke Jatim awal Januari 2025.

Dengan efisiensi biaya produksi dan akses logistik strategis, Surabaya semakin dilirik sebagai mitra manufaktur oleh negara-negara Asia. Kolaborasi dengan produsen mesin global ini diharapkan mendorong kemandirian teknologi dan industrialisasi berbasis inovasi di dalam negeri.

IndoWood Expo 2025: Wadah Tiga Pilar Utama

IndoWood Expo 2025 akan digelar pada 19-21 Juni 2025 di Grand City Hall, Surabaya. Pameran ini mengusung tiga pilar utama: Forestry (Kehutanan), Woodworking (Pengolahan Kayu), dan Machinery (M esin & Teknologi). Acara ini menjadi panggung strategis untuk memamerkan inovasi produk, teknologi terkini, serta praktik pengelolaan hutan berkelanjutan.

Diselenggarakan HIMKI bersama Dyandra Promosindo dan Pablo Publishing & Exhibition, pameran seluas 4.000 meter persegi ini akan menampilkan lebih dari 100 perusahaan dari lima subsektor yang mencakup, pesin dan peralatan pengolahan kayu, bahan baku dan suplai finishing dan perawatan permukaan, peralatan dan aksesori tambahan serta teknologi komputer dan perangkat lunak produksi

Tak hanya pameran, acara ini juga akan menyelenggarakan Seminar & Workshop bersama pakar industri, akademisi, dan pelaku bisnis untuk memperkuat kapasitas peserta dalam menjawab tantangan dan peluang industri ke depan.

Abdul Sobur menegaskan, IndoWood Expo 2025 adalah bagian dari komitmen HIMKI mendorong industrialisasi furnitur Indonesia. “Kami ingin pameran ini menjadi katalis pertumbuhan industri, khususnya di Jatim sebagai basis produksi terbesar. Tujuannya memperkuat daya saing global dan mempercepat adopsi teknologi lokal,” tegasnya.

IndoWood Expo 2025 diharapkan menjadi momentum strategis untuk: memperluas jaringan kemitraan bisnis, mengakses teknologi terkini juga menjajaki peluang pasar nasional dan global yang lebih luas

Pencapaian modernisasi industri mebel nasional sangat bergantung pada penguasaan teknologi. Mengingat sebagian besar mesin dan teknologi masih diimpor (khususnya dari Tiongkok), IndoWood Expo 2025 diharapkan menjadi titik awal bagi inisiatif pengembangan teknologi mandiri—menuju kemandirian industri furnitur Indonesia di masa depan. aryodewo

Leave a Comment