03/11/2025
AktualNasional

Suara PD Merosot, Pendiri PD Jawa Timur Minta Tanggung Jawab SBY

Pendiri PD Jawa Timur, Jaelanil, SH, MH saat bersalaman dengan SBY pada tahun 2003 saat SBY bergabung dengan Partai Demokrat

JAKARTA (Pos Sore) — Kader Partai Demokrat ‘menghukum’ Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas ketidakberhasilannya mengangkat Partai Demokrat 10 tahun belakangan atau 2 Pemilu selama masa jabatannya sebagai Ketua Umum PD.

Kegagalan SBY itu terlihat pada anjloknya perolehan suara Partai Demokrat. Hadi Utomo Ketua Umum PD periode
2005-2010 ketika itu mewariskan perolehan suara Pemilu sebesar 20,40 persen. Namun pada Pemilu 2014 turun
menjadi 10,19 persen dan lebih anjlok lagi pada Pemilu 2019 yang hanya membukukan 7,7 persen.

Beranjak dari kondisi tersebut, sebagian besar kader PD se Indonesia merasa prihatin atas kegagalan tersebut
dan mendesak Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat untuk angkat suara.

Ketua Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Jawa Timur, Haji Jaelani, SH, MH
ketika ditanyakan soal ini mengatakan sebagai Pendiri dan Deklarator merasa prihatin yang mendalam atas
keterpurukan itu.

“Kami di Jatim merasa sangat prihatin akan kondisi yang terjadi di Demokrat,” ungkap Jaelani saat ditemui di
wilayah Jakarta-Selatan, Jumat (21/6).

Namun demikian, sambung Jaelani, kami para pendiri merasa terpanggil untuk menyikapi dan mencari solusi
terkait kondisi Partai Demokrat yang terus anjlok dan mengembalikan kejayaan Partai Demokrat.

Jaelani mengaku sudah menghubungi Penggagas dan Pendiri Partai Demokrat yang juga sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklararator Partai Demokrat (FKPD PD) Ventje Marthin Rumangkang.

“Pak Ventje Rumangkang sudah mengetahui dan menyetejui untuk melakukan pembenahan di tubuh demokrat agar
partai yang didirikan oleh para pendiri dengan cucuran keringat dan darah bisa kembali kepada marwah dan
fitrah partai demokrat,” ungkapnya.

Kepada beberapa kader Partai Demokrat yang menyertai perjalanannya ke akarta Selatan, Jaelani menceritakan
bahwa komunikasi antara Ventje Rumangkang dan SBY pun sudah terjadi Kamis (20/6).

Masih versi cerita Jaelani, dalam komunikasi itu, SBY meminta untuk Ventje meredam Subur Sembiring dalam
mengeluarkan pernyataan-pernyataannya, namun Ventje Rumangkang mengatakan, bahwa dalam kapasitas sebagai Wakil  Ketua Umum FKPD-PD semua pernyataan sudah direstui olehnya.

“Semua apa yang disampaikan itu, atas perintah saya,” tegas Jaelani menirukan ucapan Ventje Rumangkang.

Untuk itu,  Zailani menegaskan kembali, kemerosotan perolehan suara Partai Demokrat harus bisa disikapi oleh
SBY dan pengurus DPP PD melalui mekanisme organisme yakni AD/ART.

“Bagi kami Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Jawa Timur tidak muluk-muluk meminta SBY. Kami hanya minta  SBY harus legowo dan segera membenahi partai ini secara organisatoris,” tegasnya.

Organisatoris yang dimaksud Jaelani adalah segera menggelar KLB atau Kongres yang dipercepat dan meletakkan
jabatan Ketua Umum. (sim)

Leave a Comment