10.5 C
New York
01/12/2023
Aktual

Stres, Merokok, Begadang Berdampak Negatif Terhadap Daya Tahan Tubuh

JAKARTA (Pos Sore) — Praktisi gizi klinik dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc., SpGK, menegaskan, sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk melindungi diri dari serangan virus di tengah pandemi virus corona (covid-19). Sistem imun ini umumnya diperoleh dari asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Sayangnya, akibat banyak hoaks terkait gizi di tengah wabah covid-19, muncul fenomena ‘panic buying’ sehingga membuat beberapa bahan pangan tertentu menjadi langka dan harganya makin mahal. Padahal, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun, tidak hanya membutuhkan asupan makanan dan minuman dengan nilai gizi yang baik.

“Ada faktor-faktor lain yang turut berkontribusi. Sistem imun kita tidak hanya bergantung pada sisi gizi, tetapi ada faktor luar lainnya,” ungkap dr. Tirta dalam diskusi virtual, Senin (13/4) bertema “Membangkitkan Solidaritas Di Tengah Kesulitan” yang diadakan Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Komunitas Literasi Gizi, dan Departemen Kesehatan BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Menurutnya, salah satu faktor luar tersebut adalah stres. Ini adalah pemicu atau trigger yang berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh atau imun. Kondisi ini diakuinya sulit dihindari di tengah pandemi covid-19 ini. Selain itu, kebiasaan merokok, dan kurang beristirahat, juga menjadi faktor pemicu lain yang berdampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh atau imun.

“Jadi, kurangi trigger sebesar mungkin. Jika Anda merokok, maka kurangi merokok, kalau suka begadang dan kurang cukup tidur, sebaiknya ditambah waktu tidurnya, dan cukup istirahat. Jangan memperberat sistem imun kita dengan trigger itu,” tandasnya dal diskusi yang dipandu Hasanuddin S.IP, M.AP, itu.


Covid 19 memang membuat banyak orang kehilangan kemampuan mengakses atau membeli makanan. Tentu ini akan berimbas pada kebutuhan gizi yang dapat meningkatkan imun tubuh. Ia pun memberikan tips bagaimana mendapatkaan atau mempertahankan imun seseorang.

“Bagi yang memiliki kebiasaan merokok, segera hentikan, dan jaga pola tidur jangan begadang. Dua hal itu jika disiplin melakukannya maka imun tubuh akan terjaga. Jangan stress juga. Kurangi sebesar mungkin faktor luar yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, maka kurangi merokok, tidur yang cukup, dan hindari stress. Ini dapat membantu menjaga imun tubuh,” terangnya lagi.

Terkait asupan gizi, dr. Tirta menyarankan untuk memenuhi asupan gizi yang seimbang. Jika merasa kurang cukup mendapatkan gizi harian, maka dibolehkan untuk mengonsumsi suplemen multivitamin.

Narasumber lainnya, Jumrana Salikki, SE, (aktivis sosial) yang membawakan topik “Membantu Tidak Membuat Miskin”, menekankan, di tengah pandemi ini, pemenuhan kebutuhan paling dasar manusia adalah beras. Beras menjadi simbol kebutuhan akan makanan.

“Dengan terpenuhinya kebutuhan makan masyarakat, banyak hal yang dapat diperkecil keburukannya. Minimal dapat mengantisipsi kemungkinan terjadinya keresahan sosial. Karenanya, pentingnya kolektifitas dalam menghadapi pandemi ini,” tandasnya.

Menurutnya, dalam situasi yang tidak menentu ini, perlu dibangun kesadaran kolektif antar sesama, karena pandemi belum diketahui kapan berakhirnya. Karenanya, menjadi kewajiban semua warga negara untuk bekerjasama dan tidak membiarkan pemerintah menyelesaikan masalah ini sendiri. Setiap warga mestinya mengambil peran.

Sebagai penggagas Gerakan Berbagi, Jumrana, mengajak pada setiap orang yang mampu untuk mengambil peran dengan berbagi minimal beras dan telur untuk masyarakat yang daya belinya hilang karena pandemi ini. (tety)

Leave a Comment