16.2 C
New York
12/10/2025
AktualGaya Hidup

SPEKIX 2025 Dimulai: Dari Profound Autism hingga Karir Inklusi, Membangun Masa Depan Tanpa Batas

JAKARTA (possore.id) —  Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, membuka secara resmi  SPEKIX (Special Kids Expo) 2025 bertema “One Community inHarmony”, Sabtu 4 Oktober 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC).

Veronica Tan, dalam sambutannya, mengatakan,  SPEKIX perlu diadakan setiap tahun agar bisa menghadirkan ruang inklusi bagi para penyandang disabilitas, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Harapannya, SPEKIX tidak hanya hadir di Jakarta, tapi juga di setiap daerah. Special Kids Expo sendiri sudah diadakan sebanyak tiga kali di Jakarta, yakni pada 2019, 2024, dan 2025.

“Karena anak-anak berkebutuhan kan tidak mungkin diantar ke sini, kita yang harus hadir. Tapi yang paling penting kita kuatkan dulu SPEKIX ini,” kata Veronica Tan.

Pihaknya pun mendorong agar Pemprov Jakarta dapat menyediakan tempat penyelenggaraan SPEKIX secara cuma-cuma.

Lebih dari sekadar expo, SPEKIX yang berlangsung dua hari (4-5 Oktober) ini menjadi wadah pembelajaran dan aksi nyata bagi keluarga, profesional, dan masyarakat luas untuk menghadirkanruang inklusi yang lebih adil.

Salah satu sorotan utama SPEKIX 2025 adalah isu Profound Autism. Menurut Lancet Commission (2021), sekitar 30% individu dengan spektrum autisme tergolong profound autism.

Artinya, mereka membutuhkan dukungan intensif sepanjang hidupnya dalam aspek komunikasi, mobilitas, hingga perawatan diri.

Data CDC menunjukkan hampir 27% anak ASD berada dalam kategori ini. Di Indonesia, tantangan semakin besar karena keterbatasan tenaga ahli dan akses terapi yangmasih rendah.

Fenomena profound autism kini juga semakin banyak dibicarakan di Amerika dan dunia, menyoroti urgensi pendekatan multidisipliner dan berbasis komunitas.

Hal inilah yang menjadi dasar keterlibatan Drisana Center sebagai program collaborator utama SPEKIX 2025.

“Profound autism adalah realitas yang harus kita hadapi bersama. SPEKIX hadir untuk menunjukkan bahwa keluarga tidak berjalan sendiri.

“Tahun ini dengan Career Inclusion, kami ingin tunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus bisa berdaya dan berkontribusi jika diberi peluang,” ujar Zavnura Pingkan, Cofounder Drisana Center& Wakil Ketua Pelaksana SPEKIX 2025.

Sejak berdiri pada 2019, Drisana Center telah menjadi pusat tumbuh kembang dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus.

Di SPEKIX 2025, Drisana berperan merancang tema besar dan kurasi 28 seminar & workshop multidisipliner dengan menghadirkan praktisi klinis, akademisi, pendidik, komunitas, hingga profesional dunia usaha.

“Kami paham betapa pentingnya pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Melalui SPEKIX, kami ingin membuka ruang dialog nyata lintas disiplin agar tidakhanya anak yang tumbuh, tetapi juga ekosistem yang mendukung mereka,” Zarrabida Ibnusirad, Ketua Yayasan SPEKIX Asa Indonesia.

Leave a Comment