SOLO (Pos Sore) — Menyemarakkan Hari Jadi Kota Solo ke-269, Sabtu (22/2) malam digelar Solo Carnaval 2014. Even kolosal tersebut melibatkan sekitar 750 wayang orang dan penari, dengan mengusung tema Darmaning Satriya.
Koordinator Solo Carnival 2014, Bambang Suhendro, Rabu (19/2) menjelaskan, sebelum melakukan atraksi di panggung utama Jl Jenderal Sudirman (Jensud), peserta kirab berjalan dari kawasan Ngarsapuro secara beriringan. Di depan panggung utama, mereka melakukan performance sesuai skenario.
Kostum dan alur cerita dalam kirab tersebut tidak ada bedanya dengan pagelaran Wayang Orang (WO). Hanya, dari konsep penyajiannya berbeda. “Nanti tidak ada dialog antara lakon satu dengan lakon lain. Hanya gerak tubuh saja, sementara alur cerita dibacakan dengan narasi,” terangnya.
“Kostum dan alur cerita dalam kirab tersebut tidak ada bedanya dengan pagelaran Wayang Orang (WO). Hanya, dari konsep penyajiannya berbeda.”
Sedianya, penyelenggaraan Solo Carnaval dilakukan 16 Februari lalu. Karena musibah letusan Gunung Kelud, Kediri yang berdampak pada hujan abu, Pemkot mengundur pelaksanaan event itu hingga situasi benar-benar kondusif. “Ada untungnya juga. Persiapannya jadi lebih matang,” jelasnya. (dra)