Oleh Prof. Dr. Haryono Suyono
MINGGU lalu, Pimpinan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) di Jakarta mengadakan silaturahmi dan sekaligus kerjasama dengan PB PWRI yang diwakili oleh Ketua Umum, Sekjen dan seluruh jajaran pengurus serta para anggota yang bermukim di Jakarta, termasuk dan terutama anggota PWRI dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada kesempatan itu ditanda tangani penyegaran kerjasama yang telah dikembangkan sebelumnya dengan mengajak seluruh anggota PWRI yang berjumlah tidak kurang dari 2,3 juta anggota untuk menjadi pelopor dari penjelasan dan motivasi bagi keluarga dan anggotanya termasuk keluarga kenalan di sekitarnya di desa dan kota di seluruh Indonesia.
Pada waktu BPJS berbentuk Perusahaan Asuransi Kesehatan (Askes), PWRI telah menjalin kerjasama agar anggota dan keluarganya yang dijamin karena mereka adalah anggota pensiunan pegawai negeri dan pegawai BUMN. Sekarang lebih ditingkatkan lagi, karena Askes secara resmi menjadi BPJS dengan asuransi yang berlaku untuk seluruh keluarga Indonesia. Keluarga anggota PWRI akan menjadi anggota pertama dari BPJS dan menyebar luaskan kepada anak, menantu dan keluarganya agar segera bergabung pada BPJS di seluruh Indonesia. Keluarga PWRI yang tidak menjadi anggota Pegawai Negeri atau pegawai BUMN dan tidak dijamin oleh pemerintah, termasuk keluarga miskin yang juga dijamin oleh pemerintah, dianjurkan agar segera bergabung dengan BPJS. Andaikan keluarga yang bersangkutan anggota suatu perusahaan, niscaya perusahaan tempat kerjanya akan membayar premi kepada BPJS sesuai program yang diikutinya.
Dengan mengikuti program BPJS, maka keluarga anggota PWRI akan terjamin perlindungan kesehatan masa tuanya, termasuk perawatan kesehatan secara paripurna dan juga kalau perlu pengobatan penyakit yang biasa menempel pada orang tua seperti diabetes, darah tinggi, jantung dan kalau perlu cuci darah secara teratur. Keluarga yang diajak bergabung dengan membayar premi juga akan memperoleh jaminan yang sama. Karena itu disepakati pula, agar para anggota PWRI yang dewasa ini mempunyai program peduli terhadap tiga generasi, bekerja keras melalui Posdaya yang dibentuknya, atau Posdaya yang ada di desa, untuk bersama dengan pimpinan Posdaya setempat bekerja menghimbau seluruh anggota Posdaya untuk bekerja secara gotong royong mengajak seluruhnya bergabung dalam BPJS.
Apabila keluarga anggota itu mampu secara finansial, mereka dianjurkan memilih paket-paket yang tersedia secara luas sesuai dengan kemampuan dan jenis pelayanan apa saja yang dikehendakinya kalau menderita sakit. Mereka dihimbau untuk membantu membayarkan premi untuk keluarga miskin yang tidak mampu membayar preminya sendiri padahal tidak termasuk dalam daftar keluarga miskin di desanya. Mereka tidak perlu membayar terlalu banyak, cukup membayar iuran atau premi terendah sebesar Rp. 25 500,- maka keluarga miskin yang bersangkutan akan terjamin kalau terkena penyakit sesuai fasilitas kesehatan yang tersedia.
Namun para anggota PWRI juga diajak untuk menganjurkan kepada keluarga miskin yang terdaftar sebagai keluarga miskin untuk mendaftar ke BPJS agar kalau menderita sakit segera dapat dilayani oleh rumah sakit atau Puskesmas terdekat dengan baik. Kalau lupa atau tidak mendaftar bisa mendapat kesulitan di tempat pelayanan kesehatan yang tersedia. Gerakan pendaftaran itu akan menjadi bagian dari program PWRI dalam kerjasamanya dengan para mahasiswa dan pemerintah daerah dalam pengembangan Posdaya di desa.
Program informasi dan ajakan untuk mendaftar ke BPJS itu akan merupakan program yang akan dilakukan oleh PWRI bekerja sama dengan BPJS di seluruh Indonesia, dan merupakan intensifikasi dari Program Posdaya di berbagai daerah dalam rangka mengantar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Program ini sekaligus merupakan perwujudan terhadap perhatian PWRI terhadap harmonisasi tiga generasi, yaitu generasi sesama penduduk lanjut usia, generasi dewasa dan remaja serta generasi balita yang semuanyta perlu dijamin untuk hidup sehat sebagai awal dari upaya kita membangun keluarga bahagia dan sejahtera yang berumur panjang. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum PWRI, haryono.com).