17.8 C
New York
27/10/2024
Aktual

Sharjah Gelar Drama Musik Nabi Muhammad SAW

SHARJAH (Pos Sore) — Emirat Sharjah, Uni Emirat Arab, sejak Minggu lalu menggelar sebuah opera musik yang berkisah tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW serta seruan untuk berdialog di antara berbagai agama.

“Dialog dan memahami satu sama lain adalah pendekatan islami. Cara ini diterapkan Nabi Muhammad SAW dan mewakili salah satu aspek peradaban Islam,” jelas Sheikh Sultan bin Mohammed Al Qasimi, penguasa Sharjah.

Sheikh mengungkapkan hal ini saat membuka opera bertajuk Clusters of Light untuk umum Minggu lalu yang dihadiri para pejabat senior dan seniman dari berbagai negara Arab.

Drama musik epik ini untuk memperingati Sharjah sebagai Ibukota Kebudayaan Islam 2014. ‘Clusters of Light’ berdurasi 90 menit ini menggambarkan kisah sejati tentang Islam.

Kisah drama musikal ini ditulis oleh Dr Abdul Rahman Al Ashmawi, seorang penyair dari Saudi dan digubah oleh seniman asal Bahrain, Khalid Al Shaikh.

Pertunjukan ini telah dirancang dengan teliti selama berbulan-bulan oleh sebuah tim internasional yang melibatkan direktur teknis Piers Shepperd, yaitu direktur teknis pada upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade 2012 lalu. Soundtrack direkam oleh German Film Orchestra Babelsberg di Berlin yang dipimpin komposer Christian Steinhauser.

Opera ini mengisahkan biografi Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat, yang melibatkan lebih dari 200 aktor dan 70 musisi dengan menggunakan berbagai visual sinema dan pertunjukan langsung.

Mohammed Assaf, penyanyi Palestina yang terkenal, membuka pertunjukan itu disusul para seniman lain seperti Hussein Al Jasmi, Ali El Haggar dan Lotfi Bouchnak.

Opera musik ini dimulai dengan masa pra-Islam dengan menampilkan berbagai pemujaan terhadap patung dan benda serta Tahun Gajah saat Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

Lalu drama musik ini mengisahkan berbagai peristiwa penting dalam Islam, termasuk awal turunnya wahyu, perjalanan bersejarah Isra’ Mi’raj, hijrah pertama ke Abisinia dan hijrah besar-besaran ke Madinah, berbagai pertempuran Islam dan terakhir wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Bagi para produsen, opera tentang nabi Muhammad SAW merupakan sebuah tantangan. Menurut direktur kreatif, langkah pertama bagi tim internasional adalah menonton film bertajuk The Message, yaitu film tahun 1977 tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan kisah dari perspektif langsung yang mana beliau tidak digambarkan secara kasat mata.

“Hanya ada satu kali dalam pertunjukan itu yang berkaitan dengan nabi dan kami mewakilinya sebagai sumber cahaya dan cara ini diterima orang lain. Seluruh alur cerita, kami tidak membutuhkannya (sosok Nabi) hanya hal-hal seputar dirinya. Drama ini menampilkan tentang hal-hal yang beliau lakukan tapi tidak harus menunjukkan (bentuk fisik) dirinya,” jelas Shepperd.

Menurut Shepperd, keterlibatannya dalam opera itu untuk memperbaiki kesalahan konsep tentang berbagai subyek, termasuk posisi wanita dalam Islam.

Opera Clusters of Light dipertunjukkan selama empat hari hingga 4 April di gedung teater terbuka bergaya Roma yang baru dibangun di Pulau Al-Majaz. Setelah itu, drama musikal ini akan tampil di berbagai kota Arab seluruh dunia dan sejumlah negara termasuk Malaysia dan Turki.

Gedung teater berkapasitas 4.500 tempat duduk ini bakal menjadi tempat resmi untuk perayaan Sharjah Capital of Islamic Culture (SICC) 2014 dan pertunjukan seni dan budaya internasional lain di masa depan.

AbdulAziz Othman Al-Twajiri, direktur jendral Organisasi Kebudayaan dan Ilmu Pendidikan Islam ISESCO mengatakan terpilihnya Sharjah sebagai Ibukota budaya Islam tercapai setelah emirat Sharjah memenuhi semua kriteria dalam kontribusinya untuk sains dan kebudayaan Islam.

Menurut sejumlah sumber seperti dikutip Arab News, ada rencana lain untuk menerjemahkan opera itu ke dalam bahasa lain dengan harapan untuk memikat non-muslim di seluruh dunia.(onislam/arabnews/meidia)

Leave a Comment