7.7 C
New York
28/10/2024
Aktual

Sesmenkop UKM: Dengan Berkoperasi UMKM di Indonesia Lebih Berdaya Saing

BANDUNG (Pos Sore) — Dalam empat tahun terakhir, sebanyak 81.686 koperasi di Indonesia sudah dibubarkan. Pembubaran terbesar terjadi pada 2016 sebanyak 45.629 koperasi. Pada 2017 sebanyak 32.778 koperasi dan pada 2018 sebanyak 2.830 koperasi.

“Tahun lalu sebanyak 449 koperasi sudah dibubarkan,” ungkap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan dalam acara workshop Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) di Bandung, Jumat (14/2).

Ia menyebutkan, di Jawa Barat, dari sekitar 25 ribuan jumlah koperasi, kini tinggal 13 ribu koperasi. Artinya, sudah hampir 50% dibubarkan atau membubarkan diri. Saat ini, jumlah koperasi yang ada di Indonesia 126 ribuan.

“Kita akan terus melakukan seleksi agar kondisi koperasi jadi lebih baik. Meski jumlahnya menjadi lebih kecil, terpenting kualitas dari koperasi dan benefit yang diterima anggotanya. Uni yang harus terus digenjot,” katanya.

Prof Rully juga menegaskan, koperasi tidak bisa dilepaskan dari eksistensi UMKM. Apalagi ke depan, UMKM didorong untuk menjadi anggota koperasi. Begitu pun sebaliknya, anggota koperasi didorong untuk menjadi pelaku usaha.

Menurutnya, dengan berkoperasi, UMKM di Indonesia akan lebih memiliki daya saing. Sebab, jika melihat kinerja ekspor UMKM di Indonesia, masih terbilang kecil di angka 14% karena lemahnya daya saing.

“Kita harus mengubah mindset, kalau koperasi itu skala usaha kecil. Jangan salah, jumlah koperasi besar di Indonesia 0,03%, lebih tinggi dibanding pengusaha besar yang hanya 0,01%”, kata Prof Rully.

Untuk 2020 ini, Kemenkop dan UKM sudah menyiapkan dana bergulir sebesar Rp1,8 triliun yang diperuntukkan bagi koperasi yang bergerak di sektor riil, seperti kerajinan, busana, hingga sektor riil yang menggunakan teknologi tinggi. (tety)

Leave a Comment