JAKARTA (possore.id) — Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, menegaskan dinamika kebangsaan kita dalam beberapa hari terakhir, terutama sejak 25 Agustus 2025, potensial menjauhkan kita dari visi negara bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dengan menyimak secara seksama perkembangan mutakhir, Aliansi Kebangsaan menyampaikan beberapa seruan sebagai berikut:
1. Kita semua menginginkan perubahan dan kemajuan yang membanggakan. Setelah 80 tahun usia Kemerdekan Republik Indonesia, sudah seharusnya kita mencapai kehidupan kebangsaan yang lebih sejahtera, maju dan unggul.
Namun, dinamika yang terjadi belakangan ini justru menunjukkan kerapuhan kolektif sebagai bangsa. Kelembagaan politik di berbagai cabang kekuasaan; eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tidak menunjukkan keseriusan untuk melaksanakan agenda-agenda pembangunan negara-bangsa.
“Bahkan mereka semakin berjarak dari visi Indonesia merdeka di satu sisi, dan semakin jauh dari rakyat sebagai pemegang kedaulatan dan publik sebagai pemilik sah Republik,” tegas Pontjo Sutowo.
Sementara itu, terjadi kesenjangan yang lebar di level warga yang berakibat pada keluhan banyak orang (group grievance) dan merapuhnya modal sosial kita untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara ke depan.
Dalam konteks itu, Aliansi Kebangsaan menyerukan agar para elite politik di Pemerintahan dan di dalam partai politik kembali kepada fitrah cita negara dengan sepenuhnya menjadikan tujuan kemerdekaan Indonesia sebagai visi bersama dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing pada jabatan dan peran yang diemban.