2.7 C
New York
03/12/2024
Aktual Internasional

Semangat Mahasiswa Indonesia Bersiap Melanjutkan Studi di Belanda

JAKARTA (Pos Sore) — Antuasisme mahasiswa Indonesia yang akan terbang ke Belanda tidak surut di tengah kondisi pandemi. Sebanyak 264 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda mengikuti kegiatan Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing 2020 yang diselenggrakan oleh Nuffic Neso Indonesia.

Nuffic Neso Indonesia pun mengadakan rangkaian acara Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing yang diadakan selama 6 hari berturut-turut. Rangkaian acara ini dimulai pada hari ini, Sabtu (1/8/2020) dan berakhir pada Kamis (6/8/2020) pada pukul 15.00 16.30 WIB.

Tidak seperti dengan penyelenggaraan di tahun tahun sebelumnya, acara pre-departure breifing kali ini diadakan secara online menggunakan platform Clickmeeting dan Zoom Cloud Meeting.

Study in Holland Pre-departure Briefing bertujuan untuk memberikan bekal informasi seputar hidup dan belajar di Belanda yang ditujukan kepada mahasiswa Indonesia yang sudah siap berangkat untuk melanjutkan studi di Belanda.

Rangkaian acara pertama yang merupakan acara pembuka dibuka secara resmi oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl. Dalam sambutan pembukanya, Peter memberikan semangat kepada seluruh peserta acara ini.

“Di hari penyelenggaraan pre-departure briefing merupakan hari yang sangat membahagiakan, karena kami bisa dan menyambut para pelajar Indonesia yang mempunyai talenta dan semangat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Belanda yang merupakan negara berpendidikan yang berkualitas,” katanya.

Peter menambahkan, walaupun Nuffic Neso Indonesia tidak bisa bertemu secara personal dalam acara ini seperti di tahun-tahun sebelumnya, Nuffic Neso Indonesia selalu bersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan keberangkatan ke Belanda.

Di akhir sambutannya, Peter menghimbau kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang sedang diberlakukan oleh pemerintah Belanda. Salah satu contoh yang disebutkan adalah untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ketika sampai di Belanda dan selalu berkomunikasi dengan international office universitas apabila ada suatu kendala selama karantina mandiri berlangsung.

Dalam rangkaian acara pembuka ini hadir pula secara virtual duta besar kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Lambert Grijns. Dalam pidato pembukanya beliau memberikan selamat kepada seluruh peserta yang akan berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi.

Lambert Grijns menyampaikan dua hal penting dalam pidato sambutannya. Yang pertama terkait negara Belanda yang mempunyai lingkungan yang sangat intenational dan terbuka sehingga memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang berkunjung. Di samping itu, isu-isu penting yang terjadi di Belanda dapat menjadi topik perbincangan yang menarik dan layak untuk diikuti.

Pesan kedua dari Lambert adalah untuk selalu tetap berhubungan ketika sudah selesai masa studi dan kembali ke Indonesia. Para mahasiswa Indonesia adalah duta bangsa di mata international, Lambert mengajak para mahasiswa Indonesia untuk tetap berkiprah baik di kancah Indonesia maupun Belanda.

Di hari pertama online event ini para peserta diberi bekal pengetahuan dasar berbahasa Belanda yang dipersembahkan oleh tim pengajar Erasmus Training Centre (ETC). Hal ini bertujuan agar para peserta dapat memahami kemampuan dasar berbahasa Belanda setibanya di negara tulip tersebut.

Acara ini didukung juga oleh para alumni Belanda dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda). Rekan-rekan PPI Belanda terhubung langsung secara online dari Belanda untuk siap melakukan sesi interaktif di hari ke-3 sampai dengan hari ke-5. Dalam sesi interaktif ini peserta diberikan bekal informasi praktis mengenai hidup di Belanda.

Pada hari ke-6, bagi peserta yang tertarik untuk menjadi Studi di Belanda Ambassador secara sukarela, mereka akan diberikan pengarahan secara khusus. Tugas dari Studi di Belanda Ambassador ini adalah memberikan pemahaman berupa informasi yang lebih dalam tentang studi di Belanda kepada calon siswa, orang tua, dan pihak lain dengan cara berbagi pengalaman mereka dan memberikan ‘insider perspective’ tentang menjadi mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda. (tety)

Leave a Comment