17/11/2025
AktualNasional

Mahbubani Sebut Jokowi Genius, Rocky Gerung Tertawa

Rocky Gerung pertanyakan riset yang dilakukan Prof Mahbubani yang menyebut Jokowi genius. (foto: ist/tangkapan youtube)

Possore.com – Puja-puji atau sanjungan seorang professor dari National University of Singapore (NUS), Kishore Mahbubani, hanya membuahkan tertawaan, paling tidak bagi seorang cendekiawan Indonesia yang sering tidak sejalan dengan Jokowi, yaitu Rocky Gerung.

Rocky mempertanyakan, bahkan menggugat metode riset yang dilakukan professor negara Singa itu. ‘’Kalau hanya berdasar wawancara, tentu Presiden Jokowi memperlihatkan kegeniusan itu,’’ ujar Rocky melalui tayangan podcast Rocky Gerung Official bersama wartawan senior, Hersubeno Arif yang dipantau possore.com, Sabtu (9/10).

Rocky dengan tegas mengatakan, seharusnya Mahbubani melakukan riset dan membandingkannya dengan riset yang dilakukan para ahli dari sejumlah negara, seperti dari Australia dan AS.

Dengan sinis Rocky menyebut artikel Mahbubani berbau advertorial. Ia mengatakan professor ini seperti buzzer aja. ‘’Kan tidak masuk akal kalua tiba tiba pujian itu berlebihan. Kalau pujian itu berlebihan.Kalau pujian itu standar standar masih masuk akal. Ini oh genius….?’’ Kata Rocky, sambil juga menyebut bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih terbelah.

Melalui sebuah artikel yang ditayangkannnya di sebuah media nirlaba, Project Syndicate, Kishore Mahbubani memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin yang jenius. Dia menyebut Jokowi sebagai pemimpin paling efektif di dunia.

Kishore Mahbubani menyebut Jokowi telah menjadi pemimpin yang layak mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam memimpin. Jokowi, tulis Mahbubani, membuat model pemerintahan yang bisa dipelajari oleh dunia.

Salah satu yang dijadikan Mahbubani sebagai nilai lebih Jokowi berhasil dalam memimpin, adalah kemampuannya merangkul lawan politik, Prabobo Subianto, sebagai pesaing utama ketika Pilpres (bahkan dengan calon Wapresnya Sandiaga Uno) kemudian menjadi menterinya.

Dia menyebut Jokowi bisa menjembatani kesenjangan politik di Indonesia. Dia membandingkan keberhasilan Jokowi ini dengan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 yang belum bisa mengatasi perpecahan.

Mahbubani juga menyebut kemampuan Jokowi ‘’menjinakkan’’ partai partai Islam. Hal ini ditulis Kishore dalam bahasa lain yang lebih soft, yaitu cara Jokowi membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai paling ‘islamis’ di Indonesia, yang disebut sebut sebagian dengan menjadi inklusif.

Dia membandingkannya dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang memperdalam perpecahan di Brasil.

“Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik. Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ‘Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman’. Untuk itu, pembangunan koalisinya yang terampil menyebabkan disahkannya omnibus law tahun lalu, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru,” tulis Mahbubani. (lya)

Leave a Comment