25.8 C
New York
12/07/2025
Aktual

SBY: Kemajuan Indonesia Hasil Kerja Keras Semua Presiden

JAKARTA (Pos Sore ) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, jika sejak era kemerdekaan hingga era pembangunan politik dan ekonomi dijadikan sebagai panglima di dalam pembangunan, maka di era reformasi hukumlah yang jadi panglima.

‘’Hukumlah yang jadi panglima, hukum ditegakkan tanpa pandang bulu,’’ kata Presiden SBY sambil menunjuk contoh, di era 2004 hingga 2014 (selama 10 tahun ia berkuasa), Presiden sudah menandatangani 176 izin pemeriksaan bagi pejabat yang diduga terkait korupsi.  Pihaknya  tidak lihat siapa dia, apa partainya, dan siapa koneksinya.

Dalam pidato kenegaraan pada sidang bersama DPR-DPD di Senayan, Jumat pagi,    Presiden SBY menyebutkan seluruh pejabat baik di level eksekutif, legislatif, maupun yudikatif semua akan ditindak bila melanggar hukum. Menurut dia kasus yang sudah ditangani KPK saja sudah banyak, itu belum termasuk kasus-kasus lain yang ditangani Kejaksaan dan Kepolisian.

“Inilah yang membuat saya optimis bahwa upaya pemberantasan korupsi akan jauh memberikan pemerintahan yang bersih. Saya apresiasi KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan yang telah bekerja bersama-sama. Bahwa hal ini tak selalu mudah di lapangan,” kata Presiden SBY.

Dia kemudian mencontohkan pada tahun 2009 ketika membentuk Satgas Pemberantas Mafia Hukum. Pembentukan itu dilakukan atas keprihatinan dia mengetahui masih adanya oknum yang memanfaatkan hukum untuk memperkaya diri. “Saya masih mendengar keluhan mereka yang masih menjadi korban mafia hukum, yang mereka tidak bisa membayar pengacara padahal butuh keadilan,” ucap Presiden SBY.

SBY menyinggung tentang banyaknya kejahatan luar biasa yang dilakukan dengan cara yang luar biasa. Dalam hal ini ia menegaskan, pemerintah tidak tebang pilih dalam melakukan penegakan hukum. Sebagai Presiden tahun 2004 hingga 2014 saya sudah menandatangani surat penangkapan kepala daerah yang terindikasi korupsi. Kami tidak lihat siapa dia, apa partainya, dan siapa koneksinya,” tutur Presiden SBY di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).

Presiden SBY menyebutkan seluruh pejabat baik di level eksekutif, legislatif, maupun yudikatif semua akan ditindak bila melanggar hukum. Menurut dia kasus yang sudah ditangani KPK saja sudah banyak, itu belum termasuk kasus-kasus lain yang ditangani Kejaksaan dan Kepolisian.

“Inilah yang membuat saya optimis bahwa upaya pemberantasan korupsi akan jauh memberikan pemerintahan yang bersih. Saya apresiasi KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan yang telah bekerja bersama-sama. Bahwa hal ini tak selalu mudah di lapangan,” kata Presiden SBY.

Dia kemudian mencontohkan pada tahun 2009 ketika membentuk Satgas Pemberantas Mafia Hukum. Pembentukan itu dilakukan atas keprihatinan dia mengetahui masih adanya oknum yang memanfaatkan hukum untuk memperkaya diri.

“Saya masih mendengar keluhan mereka yang masih menjadi korban mafia hukum, yang mereka tidak bisa membayar pengacara padahal butuh keadilan,” ucap Presiden SBY.

SBY  tak lupa menyinggung penerapan demokrasi di Indonesia, penyelenggaraan pemilu, dan proses yang terjadi di Mahkamah Konstitusi saat ini.

Presiden juga menyinggung kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Indonesia, termasuk kemajuan ekonomi di mana saat ini Indonesia menjadi salah satu pemain kunci ekonomi dunia.

Capaian pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial dan politik serta sektor kehidupan lainnya di Indonesia, kata Yudhoyono, merupakan hasil kerja keras semua presiden sejak masa pemerintahan Soekarno hingga saat ini.

“Semua hal yang kita capai sebagai bangsa sebenarnya bukan monopoli siapapun. Semua itu adalah kulminasi gabungan dari sumbangsih dan kerja keras seluruh generasi dari era Presiden Soekarno, era Presiden Soeharto, era Presiden BJ Habibie, era Presiden Abdurrahman Wahid, era Presiden Megawati Soekarnoputri hingga era saya saat ini,” kata Presiden .

Yudhoyono mengatakan presiden Indonesia selanjutnya tentu akan melanjutkan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan dan pembangunan bangsa. “Sebagai bangsa yang menghargai apa yang telah dilakukan oleh para pendahulunya, kita jangan sekali-kali menganggap remeh capaian bangsa ini,” katanya.

“Dari bangsa yang sewaktu merdeka sebagian besar penduduknya buta huruf, rakyat Indonesia kini mempunyai sistem pendidikan yang kuat dan luas yang mencakup lebih dari 200.000 sekolah, 3 juta guru dan 50 juta siswa. Dari bangsa yang tadinya terbelakang di Asia, Indonesia telah naik menjadi middle income country, menempati posisi ekonomi ke-16 terbesar di dunia,” ujar Presiden.

Mengenai pendidikan, SBY mengungkapkan banyak kemajuan yang telah di alami bangsa ini. Sepuluh tahun terakhir ini anak-anak Indonesia sudah menunjukkan prestasinya di panggung-panggung Internasional.

‘’Pemandangan yang paling indah di Indonesia bukanlah gunung yang tinggi, lautan yang luas dan panorama yang menakjubkan, pandangan yang paling indah adalah ketika melihat anak-anak Indonesia, anak-anak kita berangkat kesekolah setiap pagi dengan seragam sekolah yang bersih…’’ kata SBY.

Hal yang paling menggembirakan sampai saat ini juga semakin banyaknya anak-anak kita yang berhasil masuk perguruan tinggi. ‘’ Dua kali lipat dari sepuluh tahun sebelumnya,’’ kata SBY.

Inilah modal dasar kita, insane-insan cerdas disertai ketrampilan yang tinggi. Namun semua itu tidak banyak artinya jika kita tidak memperhatikan kesehatan masyarakat. (lya/dus)

 

 

Leave a Comment