JAKARTA (Pos Sore) — PT Cipta Mortar Utama, dengan merek produk MU-Weber, bagian dari Saint Gobain Group, pemimpin dunia di bidang material bahan bangunan asal Perancis, meresmikan pabrik ke-4 di Kawasan Industri Cikande, Tangerang.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 5 hektar dengan kapasitas produksi 180.000 ton/tahun akan segera beroperasi tahun ini. Pembangunan dengan nilai investasi sekitar 8 Juta Euro ini bukti keseriusan Saint Gobain untuk terus mendukung industri bahan bangunan yang inovatif di Indonesia.
Presiden Direktur PT Cipta Mortar Utama, Jose Martos mengatakan, pihaknya sangat serius dan berkomitmen untuk turut berkontribusi menghadirkan material bangunan yang lebih inovatif, membantu produktivitas di proyek, serta lebih ramah lingkungan.
“Kami terus meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020, seiring dengan besarnya keinginan konsumen untuk menggunakan produk mortar instan,” katanya, di Jakarta, Senin (19/3).
Menurut Jose, hal itu dapat menjadi salah satu indikasi Indonesia adalah negara yang menjanjikan untuk investasi, serta pasar yang sangat potensial.
Sementara itu, arsitek Ary Indra — salah satu pendiri Biro Arsitek Aboday, mengatakan, dengan perkembangan budaya dan teknologi, kebutuhan manusia akan terus bertambah, sementara daya dukung alam semakin terbatas. Karenanya, dalam pengembangan, diperlukan perilaku yang bijaksana.
“Saat ini usia bangunan semakin pendek. Selain alasan lingkungan, efisiensi ekonomi juga merupakan faktor utama. Hal ini jelas satu pemborosan untuk membangun bangunan dengan memanfaatkan sumberdaya yang terlalu banyak, namun perlu diganti dalam waktu singkat 15-20 tahun,“ ujar Ary.
Menurutnya kecenderungan penggunaan mortar di dalam dunia arsitektur, salah satunya dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya konsep keberlanjutan yang membawa keseimbangan antara pelestarian alam dengan pemenuhan kebutuhan manusia di masa depan yang semakin meningkat.
Setidaknya ada 3 hal yang bisa diraih dari konsep tersebut. Yaitu meminimalkan konsumsi bahan dan energi, mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan memenuhi kebutuhan manusia.
Menurutnya, berdasarkan penggalaman masa lalu, penggunaan mortar lebih praktis karena siap pakai, mudah digunakan, memungkinkan konsistensi kualitas, menghemat waktu dan biaya, serta lokasi proyek lebih bersih.
Anton Ginting, Direktur Nasional MU-Weber mengatakan, berbeda dengan semen konvensional pada umumnya, MU-Weber adalah Mortar Instan yang berbahan pasir, semen, filler (bahan pengisi) dan aditif (bahan tambahan yang tercampur secara homogen dengan komposisi tepat dan diproses menggunakan teknologi modern) yang berfungsi untuk solusi khusus dan perbaikan.
Keunggulan lainnya selain praktis, efisien, serta berteknologi terdepan di bidangnya, menggunakan MU-Weber juga dapat menciptakan produktivitas dalam aplikasi pekerjaan, kualitas bangunan menjadi lebih baik, anggaran terkontrol, dan lingkungan di sekitar pembangunan lebih ramah lingkungan.
“Sebagai anak perusahaan Saint Gobain, perusahaan asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 350 tahun ini, PT.Cipta Mortar Utama siap mendukung pembangunan infrastruktur dan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat dengan menyediakan mortar bermutu terbaik,” tambah Anton.
Pihaknya pun berharap, pembangunan pabrik PT Cipta Mortar Utama ke-4 di Cikande ini dapat mendorong industri Mortar terus berkembang dan mengubah perilaku membangun yang lebih efisien di Indonesia. (tety)