JAKARTA (Pos Sore) — Menko Kesra, Agung Laksono, memastikan, Sail Raja Ampat 2014, bukan sekedar program ‘jalan-jalan’. Sail ini lebih kepada pemberdayaan masyarakat setempat agar roda perekonomian di wilayah itu lebih hidup.
“Kita semua sepakat ini bukan sekedar jalan-jalan. Ini lebih kepada peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat. Terlebih dibarengi dengan pembangunan infrastruktur,” kata Agung, usai Rakor Kesra Sail Raja Ampat, di Kemenko Kesra, Senin (10/2).
Agung juga memastikan, meski Papua termasuk provinsi dengan kasus HIV/AIDS terbanyak, namun bukan menjadi kendala terlaksananya even yang berlangsung pada 21 Juli hingga Agustus itu.
Karenanya, even yang dipusatkan di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat ini tak ada kendala berarti. Terlebih sekitar 180 kapal layar mewah (yacht) dari berbagai negara, yang akan bertolak dari Australia sebagai titik awal konvoi, menyatakan diri ikut terlibat.
“Pada Sail Indonesia 2013 yang dipusatkan di Komodo, NTT, hanya dihadiri sekitar 80 kapal yacht dari berbagai negara. Ini ada peningkatan,” lanjutnya.
Para peserta ini hanya mau singgah di wilayah kabupaten yang pemerintah dan masyarakatnya bisa menyuguhkan berbagai atraksi budaya yang belum tersentuh modernisasi. Yang masih alami dan kondisi lingkungan yang masih hijau.
Sail Raja Ampat, sebagaimana sail-sail sebelumnya, juga diisi dengan kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan. Ada juga pendirian Rumah Pintar oleh Solidaritas Istri Kabinet Bersatu (SIKIB). Selain itu, program padat karya dalam pembangunan infstrastruktur melibatkan warga setempat. (tety)