JAKARTA — Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bekerjasama melakukan sosialisasi dan kampanye hidup sehat melalui 32 ribu Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Tujuan sosialisasi ini agar masyarakat bisa hidup bugar dan sehat, berumur panjang serta meningkatnya perekonomian masyarakat.
Ketua Umum Pengurus Besar PWRI Prof Dr Haryono Suyono mengatakan, anggota PWRI dan jajaran BPJS Kesehatan yang dibantu Yayasan Damandiri ingin mensukseskan jaminan kesehatan nasional.Semua masyarakat diharapkan nantinya bisa menjadi anggota BPJS sehingga mendapat pelayanan gratis.
“Memang pada awal pembentukan BPJS Kesehatan banyak sekali kekurangannya. Salah satunya adalah bagi pasien darah tinggi yang seharusnya mendapat pelayanan penuh tujuh hari di rumah sakit, namun pada kenyataannya hanya tiga hari saja. Namun semua itu, saat ini sudah diperbaiki oleh BPJS sehingga pasien tersebut bisa mendapat pelayanan penuh dari rumah sakit,” kata Haryono saat silaturahmi BPJS Kesehatan dengan Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di Jakarta, Rabu (19/2).
Haryono mengatakan, anggota PWRI kebanyakan berusia lanjut dan banyak pengalaman sehingga bisa melayani tiga generasi, yaitu anak-anak, dewasa dan kalangan Lnsia. PWRI ini sudah ada di tingkat ranting-ranting tingkat Kecamatan akan bisa menyentuh seluruh masyarakat di setiap desa.
“Apalagi seluruh anggota PWRI ini kebanyakan menjadi teladan di masyarakat dan menjadi penggerak keluarga di tingkat pedesaan. Nantinya mereka akan bergerak sendiri-sendiri atau melalui atas nama organisasi PWRI,” jelasnya.
Apabila nantinya budaya sehat itu telah tercipta, dana-dana yang ada bisa dipergunakan untuk lainnya. Masyarakat nantinya bisa lebih fokus untuk meningkatkan kesejahteraan. Semua itu bertujuan untuk memperbaiki bangsa dan negara yang saat ini sedang trepuruk.
Menurut Kepala BPJS Kesehatan, Fahmi Idris, gagasan Haryono Suyono untuk mensosialisasikan hidup sehat sangat cemerlang sekali. Hal itu disebabkan tujuannya adalah untuk memperbaiki bangsa dan negara Indonesia.”Saya yakin anggota PWRI melalui bantuan KKN Tematik Posdaya akan bisa menjadi agen masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat pedesaan untuk hidup sehat. Meski yang sakit mendapat pelayanan gratis, seperti Prof Haryono katakan yang mengantar dan keluarganya tidak mendapat pelayanan gratis,” tegsanya.
Tentu saja, katanya pengantar dan keluarga orang sakit akan ikut menjadi beban. Namun apabila seluruh masyarakat sudah bisa hidup sehat, nantinya tidak ada lagi pengantar dan keluarga yang dibebaninya.”Kami memang sebagai lembaga yang baru saja terbentuk mempunyai banyak persoalan. Memang selama ini masih banyak rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan penuh dengan alasan takut defisit,” jelas Fahmi.
Namun. tambahnya, setelah BPJS Kesehatan memberikan jaminan akan membayar rumah sakit yang memberikan pelayanan penuh saat ini masalah itu sudah mulai menghilang. Untuk itu, peranan PWRI ini sangat strategis sekali, karena bisa memberikan informasi yang benar kepada masyarakat luas.”Tentu saja kami mohon maaf apabila sebelumnya memberikan pelayanan yang kurang nyaman dan memuaskan. Semua itu, tentu saja kedepan akan segera diperbaiki,” tutur Fahmi. (junaedi)