18.8 C
New York
16/05/2025
Aktual

Pusat Pengembangan Umat Belum Banyak Diperhatikan

MALANG (Pos Sore)— Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Dr Mufidah Ch mengungkapkan, pihaknya bersama 22 perguruan tinggi Islam lainnya di Jawa Timur sudah menghasilkan 1.200 lebih Posdaya. Pihaknya juga telah melaksanakan amanah dari Forum Penelitian Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) se- Indonesia di Jakarta untuk melakukan Observation Study Tour (OST) di Kota Malang.

OST tersebut untuk melihat dari dekat perkembangan Posdaya yang sudah berhasil di Malang sekaligus sharing untuk tukar pengalaman. ‘’Kami sengaja memilih Posdaya berbasis masjid karena masjid menjadi pusat pengembangan umat Islam yang belum banyak mendapat perhatian,’’ kata Dr Mufidah yang mengaku telah empat tahun menjalin kerjasama untuk mengembangkan Posdaya Berbnasis Masjid dengan Yayasan Damandiri.

Posdaya berbasis masjid Ini kini mendapat perhatian yang luar biasa baik dari pemerintah daerah, Kementerian Agama dan seluruh komponen masyarakat di Malang raya. Untuk binaan di Malang sudah mencapai 280 Posdaya. Tahun ini Maulana Malik Ibrahim menurunkan tidak kurang dari 2.382 mahasiswa untuk meakukan KKN Tematik Posdaya di 19 Kecamatan.

Sementara itu Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam yang diwakili Kasubdit Penelitian Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Masyarakat, Drs Chaeroni Msi, mengulas peran mantan Kepala BKKBN, Haryono Suyono, yang dulu berhasil menekan pertumbuhan penduduk, dan sekarang berusaha menambah in come penduduk.

“Saya kira kita patut bersyukur dan terima kasih kepada beliau di mana para tokoh lain sedang aktif berteori, aktif berargumentasi sebagamana terkita ihat di layar televisi, tetapi beliau tidak banyak berbicara, langsung melakukan aksi di tengah masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kita patut memberikan aplaus kepada beliau,” ungkap Chaeroni yang disambut tepuk tangan hadirin.

Indonesia, memang sedang memerlukan tokoh seperti Prof Haryono. Seandainya di Indonesia ada 10 orang seperti Prof Haryono Suyono , barangkali tak akan ada lagi orang miskin. “Beliau ini sedang mendistribusikan 1000 ton rumput laut tetapi yang baru bisa didistribusikan baru 100 ton. Untuk itu saya mengajak kawan-kawan yang berada disekitar pantai dapat memanfaatkan rumput laut yang disediakan beliau dikembangkan dalam konteks untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Chaeroni.

Dalam melaksanakan program ini diperlukan jejaring yang melibatkan bebagai instansi maupun lembaga, termasuk pemerintah daerah.

Ia menjelaskan, Kemenag selalu mendorong Perguruan Tinggi Agama Islam untuk selalu memanfaakan kerjasama dengan segala aspeknya dan berbagai aktivitasnya. Hal ini penting, kata dia, karena kurikulum yang selalu didorong Kemenag di antaranya adalah dibidang entepreneurship. Termasuk Posdaya ini bukan semata-mata dikembangkan untuk peningkatan kesejahateraan masyarakat tetapi juga membekali masyarakat memiliki keahlian dibidang entrepreneurship tertentu. (jun)

Leave a Comment