Jakarta (Pos Sore)- Usai ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai Presiden terpilih dan wakil presiden terpilih periode 2014 – 2019, Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla, Selasa malam (22/7) menyampaikan penghargaan kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Kedua bekas rival dalam pilpres ini dinyatakan Jokowi telah menjadi sahabat dalam kompetisi politik untuk mendapatkan mandat rakyat dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Di atas kapal layar mesin Hati Buana Setia di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Joko Widodo bersama pasangannya, Jusuf Kalla, menyatakan kemenangan mereka berdua adalah kemenangan yang diraih seluruh rakyat Indonesia. “Saya berharap, kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan,” kata Jokowi menjabarkan ajaran Tri Sakti Bung Karno yang sejak awal memang sudah dikobarkannya.
Joko Widodo juga menyerukan masyarakat Indonesia untuk kembali ke takdir sejarahnya sebagai bangsa yang bersatu; bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Serta memulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, tetangga dengan tetangga, serta teman dengan teman yang sempat renggang.
“Kita bersama sama bertanggung-jawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain, dan terutama kepada anak-cucu kita, bahwa politik itu penuh keriangan; politik itu di dalamnya ada kegembiraan; politik itu ada kebajikan; politik itu adalah suatu pembebasan,” kata Jokowi.
Pemilihan Umum Presiden kali ini, menurut Jokowi, memunculkan optimisme baru bagi bangsa Indonesia. Kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dengan semangat baru. Pemilihan Umum Presiden, kata Jokowi, telah membawa politik ke sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata, tetapi peristiwa kebudayaan.
Jokowi juga mengulas gerakan para relawannya serta seluruh masyarakat selama ini yang mendukungnya,yangpada intinya sebagai ada semangat kegotong-royongan, yang tak pernah mati. Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan, tapi juga dapat berkembang menjadi poros mamritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan. ”Saya haqqul yakin bahwa perjuangan mencapai Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian, hanya akan dapat tercapai dan terwujud apabila kita bergerak bersama,” katanya.
Jokowi meminta, mulai saat ini masyarakat kembali ke rutinitas sehari-harinya. Petani kembali ke sawah. Nelayan kembali melaut. Anak kembali ke sekolah. Pedagang kembali ke pasar. Buruh kembali ke pabrik. Karyawan kembali bekerja di kantor.
Seolah ingin menyatakan angka 1 ditambah angka 2 menjadi 3, Jokowi melambaikan jari tangannya — telunjuk, jari tengah dan jari manis — dan mengajak seluruh rakyat Indonesia melupakan Nomor satu maupun nomor dua. ”Marilah kembali ke Indonesia Raya. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat! Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!” katanya.(lya/dus)