JAKARTA (Pos Sore) — Sejarah seni lukis mencatat, nama Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, dan banyak lagi nama lainnya bersanding setara dengan pelukis ternama internasional dari berbagai negara.
Hasil karya-karya mereka tidak hanya menjadi bahan koleksi para kolektor seni mancanegara dan menjadi bagian sejarah peradaban seni rupa dunia. Karenanya, sejarah panjang seni rupa Indonesia harus tetap diteruskan.
Faber Castell pun mengadakan pameran & workshop bertemakan keragamanan Indonesia dalam seni gambar berjudul ‘Ekspresi Indonesia Ku’, di Museum Nasional Indonesia pada 15-23 Februari 2014.
“Kami berkeyakinan, bakat dan minat atas seni masih mengalir dalam banyak darah kawula muda Indonesia, meski ditenggarai minat berkesenian di kawula muda cenderung menurun, sejalan tantangan digitalisasi pada saat ini, kata Brand Manager PT Faber-Castell Internasional Indonesia, Fransiska Remila.
Dalam kegiataan ini juga dimeriahkan karya-karya dari para pelukis muda Indonesia ternama. Sebut saja, Beng Rahardian, Widiyatno, Tommy Thomdean, Fajar Sungging, Indiria Maharsi, Robi Fathoni, Sweta Kartika, dan Zaenal Beta.
“Ini ajang dan pentas untuk kawula muda Indonesia untuk berani berkarya seni,” tambahnya. (tety)