SEMARANG (PosSore.id) — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia HIMKI Semarang Raya, A. Kuswidiarso mengungkapkan potensi pasar produk mebel dan kerajinan buatan dalam negeri sebenarnya masih cukup besar. Potensi pasar yang cukup besar itu, tegas Kuswidiarso harus digarap dengan serius, terutama untuk pasar dalam negeri atau local agar para pelaku usaha kerajinan terus berkembang.
‘’Saya melihat prospek pasar produk mebel dan kerajinan, terutama di pasar local masih cukup bagus. Apalagi sekarang ini di Indonesia, salah satunya di Semarang dan sekitarnya sedang berkembang bisnis di sektor property, yaitu munculnya perumahan–perumahan baru dengan sistem cluster minimalis,’’kata Kuswidiarso yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua DPD HIMKI pada Musda Kamis (13/6).
Menurut Kus yang juga menjabat Direktur PT.Kalpataru Usaha Sejahtera itu, dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis di sektor property di Semarang dan sekitarnya itu, para pemilik unit rumah cluster pastinya membutuhkan produk mebel dan kerajinan untuk melengkapi tempat huniannya sesuai dengan keinginan atau selera mereka.
Dikatakan, konsumen unit rumah cluster minimalis di Semarang itu kebanyakan dari kalangan menengah. Para pemilik rumah-rumah cluster minimalis ini bagi pelaku industri mebel dan kerajinan merupakan potensi pasar yang harus digarap dengan baik. Para pelaku usaha kerajinan harus mempu melihat potensi ini dengan cermat hingga bisa memberikan sentuhan-sentuhan yang menarik agar konsumen lokal menyukai produk mebel dan kerajinan buatan local.
Kuswidiarso mengajak para pelaku bisnis atau perajin mebel dan kerajinan ini harus memperhatikan kualitas produknya itu dengan desainnya atau penampilan model-model terbarunya.
“Apabila produk mebel dan kerajinan itu berkualitas, desainnya menarik dengan model-model terbaru, kami yakin konsumen akan memilih dan mengutamakan produk mebel dan kerajinan buatan dalam negeri,’’kata Ketua DPD HIMKI ini meyakinkan.
Soal bahan baku yang digunakan untuk pembuatan mebel, Kuswidiarso menuturkan, saat ini dia mengandalkan bahan baku berupa kayu di dalam negeri, yaitu dapat pasokan dari PT Perhutani.
Ketika ditanyakan apakah ada saran atau pesan yang akan disampaikan kepada pelaku industri mebel dan kerajinan nasional, khususnya anggota HIMKI atau lainnya? Dia berpesan, jika usahanya ingin tetap lancar, berkembang atau maju ada beberapa hal yang tidak boleh dlupakan. Diantaranya harus tetap semangat, ulet, kreatif dalam berinovasi. Selain itu tentu perlu kehati-hatian dalam menjalan bisnisnya sehingga tidak mudah kena tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Senada dengan Kuswidiarso, Sekjen HIMKI, Maskur Zainuri yang mewakili Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur pada acara Musda DPD HIMKI Semarang Raya memberikan beberapa arahan kepada peserta Musda, diantaranya agar semua anggotanya tetap mencari dan membuat terobosan.
Melalui Musda dia mengajak semua anggotanya bersama-sama berusaha mencari solusi untuk menghadapi tantangan yang ada di depan. Disamping tetap memperhatikan pasar ekspor, saatnya bagi para pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam HIMKI menggarap pasar dalam negeri atau lokal yang sangat besar. (aryo)