BOGOR (Pos Sore)–Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Hj Fauziah Diani Budiarto mengakui kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) sejalan dengan sepuluh program pokok PKK yang ingin mengangkat kaum perempuan untuk bisa lebih diberdayakan. Itu sebabnya, Posdaya diharapkan ada di setiap kelurahan agar pelayanan ke masyarakat bisa menyentuh lapisan masyarakat paling bawah (grass root).
Perkembangan Posdaya di Kota Bogor memang maju pesat. Sehingga banyak dilirik oleh kota-kota lain yang ingin berkunjung dan belajar di Kota Hujan ini. Selain udaranya yang sejuk, Kota Bogor juga dikenal dengan wisata kuliner dan tempat berbelanja. Jadi, tak heran bila kunjungan ibu-ibu PKK dari Kota Solok dan Kabupaten Padang Pariaman untuk meninjau Posdaya di Kota Bogor pun diselingi dengan berbelanja ke Tajur sebagai sentra kerajinan kulit di Kota Bogor.
Menyikapi hal ini, Ketua TP PKK Kota Bogor memandang positif lahirnya Posdaya di Kota Bogor yang tumbuh ibarat jamur di musim hujan. Dukungan ini sekaligus menandai tersemainya benih kebersamaan membangun masyarakat mandiri dan sejahtera.
“Posdaya sangat positif, karena ini ada campur tangan dari institusi pendidikan yang benar-benar bermitra dengan pemerintah daerah, terutama dengan masyarakat untuk lebih memberdayakan masyarakat yang kurang mampu,” kata penerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, kemarin.
Penghargaan diterima Hj Fauziah Diani Budiarto pada Hari Keluarga Nasional Tahun 2010 karena dinilai berprestasi dalam menggerakkan kaum perempuan di Kota Bogor melalui TP PKK
Menurutnya, kegiatan Posdaya sesuai dengan 10 Program Pokok PKK yang setiap harinya dilakukan, baik dari tingkat kota sampai tingkat dasawisma. “Semuanya adalah untuk pemberdayaan perempuan. Jadi sasarannya adalah perempuan. Maka dengan kegiatan -kegiatan tersebut, kita mengangkat semua perempuan yang ada di tingkat bawah untuk bisa diberdayakan,” jelasnya.
Dalam upaya memberdayakan kaum perempuan, diakuinya tidak semuanya mudah. Karena yang ditanganinya adalah masyarakat perkotaan, ada yang memang mengerti tapi juga ada yang harus diberikan pengertian berkali-kali. “Tapi pada intinya semua menyadari akan keberadaan kaum perempuan untuk diberdayakan.”
Dengan adanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu, KWT untuk pertanian dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk memperbaiki ekonomi keluarga yang dipadukan dalam kegiatan Posdaya, kata Fauziah, memberi pengaruh positif bagi lingkungan sekitar.
“Adanya Posdaya itu bagus. Karena semua itu memang harus ada campur tangan untuk meningkatkan kualitas masyarakat di bidang pendidikan, ekonomi , dan kesehatan yang merupakan tanggungjawab bersama. Sekarang ada institusi yang mau mengarahkan, membina dan mau meningkatkan kesejahteraan keluarga . Ini sangat positif,” jelasnya.
Fauziah juga berharap kegiatan Posdaya dapat berkembang dari 30 Posdaya yang ada di 68 kelurahan, akan sepenuhnya ada di tiap-tiap kelurahan.
“Harapan saya, sebagian pengurus Posdaya adalah perempuan. Karena perempuan inilah kader, ada kader Posyandu, PAUD, kader kesehatan dan kader segala-galanya.” tegasnya. (jun)