PALANGKARAYA (PoS Sore) – Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) kini tidak hanya berkembang di Pulau Jawa dan sejumlah daerah lain, namun Posdaya kini juga mulai merambah Pulau Kalimantan Tengah (Kalteng). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya, menjadi perguruan tinggi pertama di provinsi itu yang mengembangkan Posdaya melalui KKN tematik Posdaya berbasis masjid.
Untuk memperdalam masalah tersebut STAIN Palangka Raya menggelar Workshop Sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Berbasis Masjid, di Aula Kampus STAIN Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pekan ini. Hadir Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Deputi Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang Dr Hj Mufidah, CH. MAg, dan Ketua STAIN, Palangka Raya Dr Ibnu Elmi AS Pelu, SH, MH.’
Haryono Suyono berharap, melalui KKN tematik Posdaya berbasis masjid STAIN Palangka Raya menyegarkan kembali semangat gotong-royong masyarakat di pedesaan. Gerakan gotong-royong dan kebersamaan tersebut, kata Haryono, dengan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan.“Masjid harus multi fungsi, tidak sekadar tempat ibadah tapi juga menjadi pusat pemberdayaan. Mahasiswa STAIN yang sedang KKN membuat kelompok-kelompok kecil di sekitar masjid. Jadikan masjid sebagai pusat gerakan peduli. Orang kaya peduli dengan keluarga miskin, orang pinter peduli dengan berbagi ilmu kepada masyarakat yang belum pintar,” tandas Haryono.
Haryono menambahkan, STAIN yang memiliki 3 ribu mahasiswa dapat mengembangkan sekaligus mempraktekan ekonomi syariah di pedesaan yang selama ini ilmunya hanya dipelajari di kampus. Namun, Haryono mengingatkan, mahasiswa ke desa tidak membawa proyek dengan sejumlah anggaran tapi membuat proyek-proyek di tengah masyarakat.“Jangan manjakan masyarakat melalui proyek-proyek penerima melainkan masyarakat diajak berpartisipasi membuat proyek sendiri, sehingga mereka turut memiliki proyek tersebut. Pedanaanya harus melalui perbankan melalui skim kredit ringan tanpa agunan,” katanya.
Menjadi Pusat Pemberdayaan
Mantan Kepala BKKBN ini menjelaskan, Posdaya berbasis masjid akan menjadi gerakan nasional lantaran sudah bekerjasama dengan UIN Malang dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Seluruh masjid di Indonesia akan menjadi pusat pemberdayaan umat. “Gerakan ini bukan gerakan liar tapi sesuai Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang pembangunan dan penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga. Pembangunan dan pemberdayaan keluarga berbasis peningkatan partisipasi masyarakat,” tuturnya.
Ketua STAIN Palangka Raya, Ibnu Elmi AS Pelu, mengatakan kampusnya siap menjadi pilot project pelaksanaan KKN Posdaya Berbasis Masjid di Kalimantan Tengah. Dikatakan, pihaknya akan mengajak perguruan tinggi lain untuk mengikuti jejak STAIN setelah KKN Tematik Posdaya pertama sukses dilaksanakan.
“Ini sebuah program nyata yang membantu masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan serta kesejahteraan. Tugas akademik dari the center exelence harus membangun pemahaman masyarakat agar tidak ada jarak antara pemerintah dan masyarakat,” kata Ibnu.
Walikota Palangka Raya, Riban Satia, mengatakan, pemerintah mendukung segala-galanya setiap gagasan-gagasan yang membantu kesejahteraan masyarakat. Bahkan, katanya, pemerntah juga mendukung dari segi anggaran untuk kembangkan Posdaya di Palangka Raya.“Dalam waktu dekat Pemkot Palangkaraya akan mengirim aparatnya untuk berlatih di Jakarta. Kami ingin mendalami konsep Posdaya untuk kami terapkan di daerah kami,” jelasnya. (junaedi)