Secara hakikat, keberagamaan adalah bagaimana menjadikan ajaran agama itu bukan hanya sebagai mitos, tapi juga sekaligus sebagai logos dan etos. Agama harusnya menjadi pedoman dalam berilmu dan berperilaku.
“Kalau sekarang ini kan mitosnya ke mana, logosnya ke mana, orientasinya ke mana, dan yang kita lihat juga etosnya juga ke mana? Jadi belum ada penghayatan yang secara konsisten di dalam diri kita sebagai warga Bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menag berharap, apa yang terjadi saat ini bisa dihindari di Indonesia. Perlu pemikiran-pemikiran secara utuh terkait keberagamaan. Perlu kembali menggali pemikiran para tokoh pendahulu terkait keberagamaan di Indonesia yang sangat memberikan pembelajaran buat kita semuanya.
Ketua umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie saat memberikan orasi ilmiah menyampaikan dunia usaha akan terus tumbuh positif di masa pemerintahan Prabowo.
Prioritas hukum menjadi sangat penting bagi dunia usia karena mencakup beberapa hal. Salah satunya untuk mencegah kebocoran, baik di APBN maupun di perekonomian Indonesia.
“Dan ini sangat penting karena kita ketahui jumlah dari APBN kita ini hanya Rp3.600 triliun dari total Rp22.000 triliun PDB kita, jadi hanya 15 persen. Artinya 85 persen datang dari tempat yang lain,” ucapnya.