“Ini menjadi modal agar sesuai dengan kebutuhan jaman di masa depan dan yang terpenting menghasilkan learning outcome yang baik,” ucapnya.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat, Budi Djanu Purwanto, S.H., M.H, dan Ketua PAFI Depok Asep Rahmat, A.Md Farm, juga hadir dalam kegiatan gelaran wisuda ini.
Budi Djanu menyampaikan PAFI tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya ahli farmasi tetapi juga hadir untuk meningkatkan peran sektor farmasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
PAFI memahami farmasi memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang sehat, yang berkontribusi pada terciptanya keadilan sosial dan kemakmuran.
Dengan menyediakan akses yang luas terhadap obat-obatan berkualitas dan layanan farmasi yang profesional, PAFI membantu mengurangi ketimpangan dalam layanan kesehatan.
Pihaknya berharap para wisudawan mampu menjalankan peran strategis ini dengan sangat baik.
Ia pun berpesan kepada para wisudawan yang sudah mengangkat sumpah profesi secara otomatis terikat pada dua etika profesi.
Makna etika profesi dari segi administratif adalah setelah angkat sumpah, tenaga kefarmasian dapat memperoleh STR atau surat tanda registrasi.
Sedangkan makna secara substantif, bahwa dalam sumpah ini tenaga farmasi, apoteker maupun asisten apoteker terikat kewajiban simpan rahasia kedokteran dan kefarmasian yang berlaku sepanjanag hayat, kecuali untuk urusan pengadilan.