MEKAH (Pos Sore) –– Gubernur Mekah Pangeran Mishaal bin Abdullah marah atas ulah seorang polisi yang mengangkat kakinya di atas Hajar Aswad (batu hitam di Ka’bah) saat sedang mengontrol para jemaah yang melakukan ibadah suci di sekitar Ka’bah belum lama ini.
Gubernur mendesak Kepala Polisi Mayjen Abdul AzizAL-Souli untuk mengusut insiden itu dan mengambil tindakan tegas berupa hukuman administratif terhadap pelaku. Foto polisi pria yang bersandar dengan mengangkat kakinya dan menginjak batu Ka’bah telah menyebar luas di berbagai jejaring media sosial.
Pangeran juga memerintahkan kepala polisi untuk menggelar program kesadaran khusus bagi personil keamanan, militer dan petugas sipil yang bekerja di dua masjid suci agar menghormati kesucian tempat itu dan memperlakukan para jemaah dan pengunjung dengan cara yang sopan.
Sejumlah blogger Saudi mengutuk tindakan polisi itu. Mereka menilai petugas yang tidak menghormati kesucian tempat ibadah itu semestinya tidak diangkat untuk mempertahankan ketertiban hukum di tempat suci.
Seorang blogger yang belajar di Inggris pada program beasiswa Luar Negeri King Abdullah, mendesak polisi Saudi untuk belajar dari perilaku tentara kerajaan Inggris yang mampu berdiri tegak selama berjam-jam seperti patung. “Kita semestinya memiliki pasukan khusus untuk dua masjid suci yaitu mereka yang memiliki tubuh yang bugar dan memakai seragam militer yang dirancang khusus agar cocok dengan kondisi di tempat ibadah,” ujarnya.
Para petugas juga sebaiknya diberikan pelatihan khusus untuk memperlakukan para jemaah dan pengunjung dengan sopan.
“Kita bicara tentang tempat paling suci di dunia dan bukan Istana Buckingham,” tambahnya.(arabnews/meidia)
—