SALT LAKE CITY (Pos Sore) — Ternyata kehidupan pernikahan dengan istri lebih dari satu kini mulai berkembang di Amerika, tepatnya di negara bagian Utah.
Poligami mulai dijalani sejumlah warga di Utah, tak terkecuali seorang pria bernama Joe Darger. Pria bertubuh subur ini memiliki tiga istri dan 25 anak.
Dengan 17 anak yang masih tinggal bersamanya di rumahnya di pinggiran Salt Lake City, sarapan pagi sudah menjadi semacam operasi militer bagi keluarga Darger. Supaya tidak kacau, sarapan digilir. Pertama Alina, disusul dua istri bersaudara lain, Vicki dan Valerie, dan terakhir suami mereka, Joe, lalu anak-anak.
Keluarga Darger termasuk penganut pernikahan poligami. Mereka meyakini poligami sesuai ajaran agama Kristen beraliran Mormon fundamentalis.
Keluarga ini hidup secara terbuka sebagai keluarga poligami sejak beberapa tahun terakhir. Mereka bahkan menerbitkan sebuah buku berjudul “Love Times Three” tahun 2001.
Mulanya Joe menikah dengan dua saudara sepupu Alina dan Vicki pada 1990. Sepuluh tahun kemudian, saudara kembar Vicki, Valerie, bergabung dengan mereka setelah pernikahan pertamanya kandas. Ia membawa serta lima anak dari hasil pernikahan pertama.
Keluarga ini hidup secara terbuka sebagai keluarga poligami sejak beberapa tahun terakhir. Mereka bahkan menerbitkan sebuah buku berjudul “Love Times Three” tahun 2001.
Namun sebelumnya, Joe Darger dihantui rasa cemas bakal ditangkap dan dipenjara karena melanggar hukum antipoligami yang berlaku di negara bagian di barat Amerika. Kakeknya pernah dipenjara lantaran alasan sama.
Kini ketakutan itu lenyap menyusul putusan pengadilan federal yang menilai UU antipoligami sebagai tidak konstitusional dan berlawanan dengan konstitusi yang memberikan kebebasan hak untuk beragama.
Alina Darger sendiri adalah seorang pengacara yang bekerja menangani berbagai kasus melibatkan poligami. Ia merasa lega atas keputusan terbaru ini. Sementara sebagian lainnya menganggap putusan itu sangat penting untuk melindungi wanita dan anak-anak.
Marion Munn pindah ke Utah dari Inggris setelah pindah agama menjadi penganut Mormon fundamentalis. Ia sendiri sudah menjalani kehidupan pernikahan poligami selama 18 tahun.
PBB menyerukan larangan berpoligami. Bahkan poligami menjadi pusat perhatian pada berbagai kasus terkenal seperti yang terjadi pada Warren Jeffs, pemimpin Mormon fundamentalis yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kasus perkosaan anak pada 2011.
Sekalipun poligami berdampak positif bagi keluarga Darger, hasil studi dari University of British Columbia pada 2011 menunjukkan poligami dapat meningkatkan angka kejahatan, kekerasan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan jenis kelamin di masyarakat yang mempraktekkannya.
PBB menyerukan larangan berpoligami. Bahkan poligami menjadi pusat perhatian pada berbagai kasus terkenal seperti yang terjadi pada Warren Jeffs, pemimpin Mormon fundamentalis yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kasus perkosaan anak pada 2011.
Cabang utama aliran Mormon — Gereja Jesus Christ of Letter Day Saints — telur meninggalkan praktek poligami pada 1890-an atas tekanan pemerintah AS.
Sekalipun sejumlah sempalan Mormon masih mempraktekkannya, jumlahnya belum diketahui pasti. Sebagian orang memperkirakan sekitar 40.000 penduduk Utah menjalani pernikahan poligami.(yahoo/meidia)