16.2 C
New York
06/11/2025
AktualGaya Hidup

PJB Tanam 70 Ribu Bibit Mangrove di Kec. Tarumajaya, Bekasi

BEKASI (Pos Sore) — PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkit Muara Tawar bukan hanya tampil sebagai tempat penghasil ratusan megawatt listrik. Lebih dari itu PT Pembangkitan Muara Tawar kini menghadirkan diri sebagai tempat yang lebih ramah bagi masyarakat sekitar melalui program-program unggulan menyangkut pengelolaan lingkungan.

Di tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-70 ini PT PJB Muara Tawar dalam rangka membangun semangat cinta lingkungan dan memajukan perekonomian desa setempat melalui sektor pariwisata, dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, menyelenggarakan Kegiatan Penanaman Mangrove bertema ‘70.000 Mangrove untuk 70 Tahun Indonesia Merdeka’.

Kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Tarumajaya. Penanaman Mangrove dilaksanakan pada Jumat (20/11). di tempat pelelangan ikan (TPI), Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan Penanaman 70.000 bibit Mangrove dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November 2015.

Menurut General Manager PT PJB Unit Muara Tawar, Nur Hidayat, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian PT PJB UP Muara Tawar terhadap masalah lingkungan sekitar yaitu abrasi yang disebabkan kegiatan industri di daerah Kecamatan Tarumajaya.

Semangat menjaga kelestarian lingkungan ini kemudian diwujudkan dalam program penanaman Mangrove. Penanaman 70.000 bibit Mangrove merupakan rangkaian kegiatan yang diawali dengan pelatihan pembibitan Mangrove bagi nelayan, penanaman Mangrove memperingati Hari Pohon Sedunia yang dilanjutkan dengan Jambore kesadaran lingkungan bagi siswa-siswi SMP.

“Program ini selain dapat mendukung pelestarian lingkungan juga diharapkan dapat memajukan perekonomian melalui sektor pariwisata bagi masyarakat pesisir,” tambahnya.

Menurutnya, esensi dari kesuksesan program ini selain dari keindahan wisata Mangrove juga didapat dari kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan dari pohonnya. Pemanfaatan itu antara lain mengolah buah mangrove menjadi makanan serta kerajinan berbahan dasar akar mangrove. Pemanfaatan bahan baku tersebut sebagai bentuk pelestarian kebudayaan asli masyarakat sekitar.

Sementara itu, menurut Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Tarumajaya sekaligus perancang program kegiatan, Samsuri mengutarakan program ini diharapkan akan berkelanjutan setiap tahunnya dan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Saya kira karena di sini rencananya akan dibangun tempat wisata dan ketika terbangun eco-wisata, maka saya kira masyarakat dengan ragam kreativitasnya, kehidupan ekonominya juga akan ikut terbangun,” katanya.

Paling tidak nantinya ketika banyak pengunjung dari luar mereka akan berkreasi entah dengan membuat pernak pernik, membuat keterampilan lainnya, kulinernya, itu akan menjadi daya tarik ecco wisata yang ada di sini, itu saya kira akan mengangkat juga sisi ekonomi masyarakat. (tety)

Leave a Comment