JAKARTA (Pos Sore) — Procter & Gamble (P&G) Indonesia kembali menyelenggarakan P&G SOLVE 2.0. Ini adalah kompetisi inovasi yang mengundang mitra bisnis eksternal untuk mencari dan menciptakan solusi nyata dalam memecahkan permasalahan bisnis di industri FMCG.
Program P&G SOLVE merupakan inisiatif P&G Indonesia yang diselenggarakan melalui kolaborasi dengan Angel Investment Network (ANGIN) Indonesia dengan harapan dapat membantu mengakselerasi perkembangan bisnis P&G.
Edisi pertama P&G SOLVE diselenggarakan pada April 2022 dan telah diikuti oleh sekitar 140 partisipan. Kini, P&G Indonesia kembali menyelenggarakan P&G SOLVE 2.0 dengan tema utama “Manufaktur dan Digitalisasi”.
Melalui edisi terbaru ini, P&G SOLVE 2.0 mengundang start-up, wirausahawan, korporasi, akademisi, serta organisasi yang terafiliasi dengan universitas, di bidang Manufaktur dan Digitalisasi dengan pengalaman yang telah terbukti di pasar Indonesia untuk bergabung dalam program ini.
P&G SOLVE 2.0 bertujuan untuk mencari dan menciptakan solusi inovatif yang berkaitan dengan masalah di Pabrik P&G Indonesia di Jakarta seperti manufaktur, mesin sentuh (touching machines), digitalisasi dan keberlanjutan (sustainability).
“Inovasi merupakan bagian dari DNA P&G sejak lebih dari 180 tahun lalu. Sejalan dengan misi perusahaan kami sebagai Force for Growth and Force for Good, kami percaya inovasi dapat membantu kami dalam mengatasi tantangan utama dalam industri FMCG,” kata Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia.
Dengan kompetisi ini, pihaknya berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
“Dengan semangat tersebut, kami dengan bangga meluncurkan kembali P&G SOLVE 2.0 dan berharap program ini akan mampu menjawab tantangan bisnis, terutama pada area yang berkaitan langsung dengan operasional pabrik kami,” tegasnya.
Pihaknya optimis hasil dari program ini akan berkontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi maupun bisnis P&G Indonesia.
Seif Samir, Jakarta Plant Manager P&G Indonesia menambahkan, proses manufaktur di industri FMCG dihadapkan dengan beragam dinamika dan tantangan.
Karena itu, P&G Indonesia selalu aktif dalam mencari solusi inovatif untuk permasalahan yang dihadapi di pabrik (plant).
“Dengan mengedepankan efisiensi dan produktivitas dalam keseluruhan proses manufaktur, kami berharap dapat terus menghasilkan produk yang terbaik bagi konsumen, serta memastikan terlaksananya operasi bisnis yang berkelanjutan di pabrik kami,” katanya.
Melalui P&G SOLVE 2.0, pihaknya berharap dapat berkolaborasi dengan para inovator dengan pengalaman di bidang Manufaktur dan Digitalisasi untuk menjadi bagian dari upaya dalam mendorong inovasi di pabrik P&G.
Sejalan dengan semangat P&G Indonesia, David Soukhasing, Managing Director ANGIN mengungkapkan, P&G SOLVE mengemban misi yang sama dengan ANGIN untuk menjembatani kesenjangan dalam ide-ide terobosan yang dapat memenuhi kebutuhan industri.
Sejak didirikan di 2013, ANGIN bekerja sama dengan lebih dari 200 investor lokal dan asing terkemuka, dan melalui platform investasinya, telah menyaring lebih dari 6.000 proposal.
“Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan P&G Indonesia untuk memperkuat P&G SOLVE 2.0 dan menciptakan program yang dapat memajukan inovasi di industri FMCG.”
P&G Indonesia dan ANGIN mengundang pengusaha, inovator, akademisi, serta organisasi yang terafiliasi dengan universitas sebagai partisipan dalam program P&G SOLVE 2.0.
Dalam program ini, para partisipan akan berkesempatan untuk mendapatkan empat manfaat.
Pertama, partisipan mendapatkan kesempatan untuk memberikan solusi inovasi dan berkolaborasi dengan P&G Indonesia sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia.
Kedua, selain memberikan peluang untuk partisipan melakukan pitching, P&G SOLVE 2.0 juga menawarkan valuasi berupa pendanaan (Paid Pilot) untuk ide (Proof of Concept) yang terpilih.
Ketiga, partisipan juga dapat terkoneksi langsung dengan para manajemen senior di P&G Indonesia serta tergabung dalam jaringan ANGIN.
Keempat, para partisipan dapat meningkatkan kapabilitasnya karena berkesempatan langsung dalam memecahkan permasalahan bisnis yang konkret.
Yuet Whey Siah, perwakilan dari SKALE — salah satu partisipan perempuan P&G SOLVE edisi pertama mengatakan, P&G SOLVE memberikan kesempatan untuk mengakselerasi proses pembelajaran di perusahaan.
Melalui interaksi langsung dengan manajemen senior di P&G, para partisipan mendapatkan akses untuk berdiskusi sehingga dapat memahami secara mendalam apa yang menjadi tantangan dan prioritas perusahaan.
“Karena program ini, kami mendapatkan pemahaman yang mendalam serta apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kerjasama bisnis berhasil.”
Rangkaian utama program P&G SOLVE 2.0 terdiri dari; Opening Day, 1-on-1 Co-Creation Session, dan Pitch Day.
Adapun agenda lengkap dari pelaksanaan program P&G SOLVE 2.0 sebagai berikut: 30 September-10 Oktober 2022
Registration for Opening Day, 13 Oktober 2022 Opening Day, 13-31 Oktober 2022
Initial Solution Submission, November 2022 Final Solution Co-Creation, dan Desember 2022 Pitch Day
P&G SOLVE 2.0 terbuka bagi para partisipan dari berbagai latar belakang terlepas dari gender dan usia.