12.8 C
New York
28/10/2025
Aktual

Petualangan Lila dan Zio, Buku Cerita Musikal Pertama di Indonesia

JAKARTA (Pos Sore) — Pernah melihat atau membaca buku cerita musikal? Buku cerita yang tak hanya menyertakan lagu-lagu, tetapi juga partitur dan CD sekaligus? Kalau di Indonesia, mungkin belum pernah ada buku seperti itu. Kalau pun ada, isinya hanya berisi lagu-lagu tanpa ada cerita yang mengisahkan suatu petualangan yang menyenangkan dan menegangkan.

Karenanya, bisa jadi, buku dongeng musikal ‘Petualangan Lila dan Zio’ karya Dwiana Indraningsri, ini yang pertama di Indonesia. Banyak yang berpendapat seperti itu setelah membaca buku cerita musikal dengan tebal 55 halaman itu.

Jadi bisa dipahami jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, begitu kagum dengan sosok putri kedua Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo, itu. Sarjana musik Universitas Pelita Harapan itu ternyata begitu peduli nasib anak-anak yang dewasa belum pada waktunya. Anak-anak yang kerap disuguhi dengan lagu-lagu yang tidak sesuai umur.

“Lagu anak-anak kini minim di peredaran. Itu adalah salah satu masalah yang dihadapi anak Indonesia saat ini. Anak-anak sering kesepian, tidak punya lagu-lagu berisi pesan karakter,” kata Anies, saat meluncurkan buku itu, di Jakarta, Sabtu (2/5), yang juga dihadiri orangtua Dwiana, Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo dan isteri. Hadir pula pakar lingkungan hidup, Prof. Sarwono Kusumatatmadja.

Minimnya lagu anak ini berefek pada banyak anak yang akhirnya menyanyikan lagu-lagu yang kurang sesuai dengan usianya. Padahal, apa yang anak-anak dapatkan di masa kecil akan terus terekam di alam bawah sadarnya hingga dewasa.

Ia menyakini lagu berperan besar dalam menitipkan pesan-pesan karakter. Lagu yang membawa pesan-pesan positif jika didengarkan pun akan menyenangkan. Ada lagu yang pesannya baik, tetapi tidak disukai. Atau ada lagu yang pesannya tidak baik, tetapi disukai. Ini yang tidak kita inginkan.

“Lagu juga dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, dalam proses mengajar, yang tentunya harus menyenangkan anak didik dan juga guru. Dunia digital harus dimanfaatkan dengan baik. Bukan sekedar untuk dinikmati tetapi juga kreatif. Dan, Indri bisa menjadi contoh,” ujarnya.

Menurutnya, buku ‘Petualangan Lila dan Zio’ membawa solusi. Buku yang baik ini tidak hanya membawa lagu-lagu nyanyian baru yang menarik dan pantas. Tetapi juga membawa banyak sekali nilai moral yang terkandung di dalam lirik dan ceritanya. Baginya, ini adalah buku cerita musikal yang bisa membantu pembentukan karakter bagi anak-anak.

Dwiani Indraningsih menyadari buku dongeng untuk anak-anak sekarang ini terasa langka. Padahal, dengan buku kita bisa ambil bagian untuk membangitkan kembali budaya mendongeng bangsa yang pernah hidup subur di negeri ini. Dengan dongeng, karakter anak akan dapat dibentuk.

Karena itu, ia menulis buku dongeng musikal ‘Petualangan Lila dan Zio’, yang diharapkan dapat mengisi kekosongan buku cerita anak. Keistimewaannya, buku ini disertai partitur dan CD narasi lagu karaoke karya penulis sendiri. Ada 13 lagu yang terdapat dalam CD ini: Pantai, Lagu Berlayar, Menari Bersamaku, Dubidu, Padang Rumput Sore Hari, Di Manakah Kau?, Malam, Hey Hey Hai, Si Pemberani, Sang Raja, Penyihir Sakti, Mantra, dan Salam Perpisahan.

“Musik sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Musik dapat membuat suasana belajar menyenangkan. Ironisnya, anak-anak saat ini kerap disuguhi lagu-lagu atau musik yang tidak sesuai umurnya. Lagu-lagu dewasa. Karenanya, saya tertantang untuk menulis buku ini,” katanya sumringah.

Penata musik dan conduktor, Addie MS, mengingatkan, dongeng sering menjadi sarana pengenalan nilai-nilai luhur yang nantinya membentuk karakter unggul anak. Karena itu, buku cerita musikal ini menjadi penting di tengah kelangkaan hiburan yang bermutu bagi anak-anak.

“Hebatnya lagi, Dwiani melengkapi ceritanya dengan lagu-lagu indah yang dia ciptakan sendiri. Menggembirakan, karena dengan itu Dwiana telah memperkaya khasanah lagu anak Indonesia,” tandasnya. (tety)

Leave a Comment