SOLO (Pos Sore) — Museum Radya Pustaka Solo diharapkan bisa dibuka untuk umum lagi pada akhir Maret mendatang. Untuk itu, proses perbaikan museum tersebut kini dikebut.
Pantauan Pos Sore, Rabu (5/3), sejumlah pekerja tengah memperbaiki etalase benda kuno di Museum Radya Pustaka. Ketua Komite Museum Radya Pustaka Poernomo Subagiyo mengatakan, perbaikan etalase terus dikebut guna merampungkan penataan etalase di dalam museum sesuai desain tata letak awal.
“Ada sekitar lima etalase yang kita perbaiki. Dan, ini sudah memasuki penataan tempat penyimpanan benda koleksi Tosan Aji. Mulai dari keris, tombak, pedang dan sejenisnya,” kata lelaki yang akrab disapa Pak Poer tersebut.
Ditambahkan, tahap penataan etalase harus rampung maksimal akhir Maret 2014. Sehingga, pihaknya dalam beberapa hari ke depan harus merampungkan semua penataan etalase khususnya penempatan patung dan sejenisnya. “Jadi akhir bulan ini (Maret) harus sudah selesai,” tegasnya.
Menurutnya, ditundanya pembukaan operasional Radya Pustaka pada Februari kemarin lantaran proses pemindahan benda kuno koleksi museum itu berjalan terlalu lambat. Lamanya proses pemindahan memang dipicu adanya perbaikan etalase yang mayoritas masih ditempatkan di depan pintu masuk museum.
Selain itu, juga dikarenakan ada pembuatan jalur masuk kursi roda bagi kaum difabel di depan pintu museum. Jumlah etalase yang diperbaiki, ada lima unit. “Karena kaca pecah, kaki etalase patah. Jadi, kira-kira ada lima etalase dari total 50 etalase yang ada di sini,” jelasnya.
Terkait jumlah waiting list turis yang ingin mengunjungi Radya Pustaka, dia menyebutkan, kini sudah cukup banyak. Namun sayangnya, harus ditolak lantaran museum belum dibuka untuk umum. (dra)